JAKARTA - Sedikitnya 300 jenazah berhasil ditemukan sejauh ini di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, Palestina, setelah penarikan militer Israel dari kompleks medis itu pada Hari Senin, menurut Pertahanan Sipil Gaza.
"Semua orang yang menghubungi kami untuk meminta penyelamatan sebelumnya telah meninggal dunia di sekitar Kompleks Shifa," kata Pertahanan Sipil Gaza dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin, melansir CNN 1 April.
Lebih jauh organisasi tersebut mengatakan, sulit untuk menentukan jumlah pasti orang yang terbunuh karena pasukan Israel menguburkan mayat di dalam dan sekitar kompleks Al Shifa, dan membuldoser jalan-jalan di dekatnya.
Israel Defense Forces (IDF) menarik diri dari RS Al Shifa pada Hari Senin setelah pengepungan selama 14 hari terhadap fasilitas tersebut. Militer Israel berulang kali mengatakan, kompleks Al-Shifa digunakan oleh militan bersenjata.
Israel mengatakan operasinya di dalam dan sekitar rumah sakit tersebut merupakan misi anti-teror yang "tepat" mengatakan pihaknya telah melakukan yang terbaik untuk menghindari kerugian bagi warga sipil.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Hari Minggu mengatakan, lebih dari 200 militan tewas di rumah sakit.
Sedangkan dalam sebuah pengarahan Hari Senin, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, 900 tersangka militan telah ditahan dalam operasi yang berlangsung selama dua minggu tersebut. Lebih dari 500 militan telah diidentifikasi sebagai anggota Hamas atau Jihad Islam Palestina (PIJ), Hagari menambahkan, beberapa dari mereka yang ditahan adalah "komandan dan orang-orang penting."
BACA JUGA:
Dia mengklaim Hamas dan PIJ mulai berkumpul kembali di bagian utara Jalur Gaza dan menggunakan Al-Shifa sebagai basis untuk membangun kembali kekuatannya.