Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, kondisi di sekitar Rumah Sakit Al Shifa mengerikan, mengatakan perlunya investigasi internasional setelah penyerangan dan pengepungan yang dilakukan oleh militer Israel selama dua minggu.

"Gambar-gambar yang dipublikasikan dari Al Shifa, pernyataan saksi, video dan laporan berita tentang jumlah kehancuran, penyiksaan, pembunuhan dan jumlah tahanan Palestina di rumah sakit ini sangat mengerikan dan mengejutkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani di media sosial X, melansir The National News 1 April.

"Investigasi internasional sangat diperlukan," tambahnya.

Media Palestina menggambarkan ratusan jenazah ditemukan di Rumah Sakit Al Shifa dan sekitarnya setelah penarikan tentara Israel, dengan seluruh kompleks hancur dan kuburan darurat dihancurkan.

Mayat ditemukan di sekitar kompleks rumah sakit dan antara lain di sekitar Jalan Omar Al Mukhtar, Izz Al Din Al Qassam dan Abu Hasira.

Gedung RS Al Shifa "hancur total", kata sumber medis kepada kantor berita resmi Wafa, termasuk bagian penerima tamu utama dan unit gawat darurat.

Tentara juga menghancurkan kuburan darurat yang didirikan di dalam Al Shifa, Wafa melaporkan, memindahkan mayat-mayat dan membuangnya di berbagai area rumah sakit.

Pekan lalu, Kanaani sudah mengkritik serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap RS Al Shifa.

"Rumah Sakit Al-Shifa dan lokasinya, serta pasien Palestina, staf medis dan pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak yang mengungsi di sana, telah berada di bawah pengepungan berat dan tidak manusiawi oleh tentara teroris rezim Zionis," katanya, dikutip dari Situs Kementerian Luar Negeri Iran.

"Rezim tersebut telah melakukan kejahatan mengerikan di rumah sakit. Halaman tercela lainnya telah ditambahkan ke dalam sejarah keberadaan yang tidak menyenangkan dan daftar hitam kejahatannya," tambahnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat internasional dan negara-negara Islam akan tanggung jawab mereka, untuk mendukung bangsa Palestina yang tertindas, khususnya penduduk di Jalur Gaza dan orang-orang yang dilanda perang di wilayah yang terkepung.

Nasser Kanaani juga meminta pemerintah, lembaga hukum dan internasional untuk mengambil tindakan yang efektif, tegas dan segera untuk menghentikan kejahatan tersebut dan mengajukan tuntutan hukum untuk menuntut dalang, pelaku dan pendukung tragedi kemanusiaan tersebut dan mengadili mereka.