Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, turut menyoroti peristiwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Hasto, sopir truk pelaku tabrakan tersebut sama seperti calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka.

Pasalnya, kata Hasto, sopir truk tersebut masih berusia 17 tahun dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sama halnya Gibran, sebetulnya belum cukup memenuhi syarat pencalonan sebagai cawapres karena usianya masih di bawah 40 tahun.

Hasto menilai, peristiwa tersebut menjadi refleksi bahwa betapa pentingnya kedewasaan bagi seseorang untuk mengemban jabatan atau tugas tertentu.

"Ini sebagai contoh bagaimana ketika orang hanya berorientasi pada hasil, (sementara, red) proses, usia itu diabaikan, maka ini juga berbahaya," ujar Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu, 30 Maret.

Apalagi, lanjut Hasto, untuk mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan segala persoalan yang sangat kompleks. Tentu kata dia, dibutuhkan pengalaman yang tidak sebentar.

"Masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait dengan mental spiritual kita," katanya.

Oleh karena itu, Hasto mengkritisi pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran sebagai cawapres yang dinilai belum cukup umur.

"Di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi," tegas Hasto.