JAKARTA - Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim ditepis Sekjen Gibran Center, Roy Marjuk.
Roy sepakat jika Gibran diposisikan sebagai orang yang ada di belakang kemudi. Namun menurutnya, tidak pas jika Gibran diibaratkan seperti sopir truk.
"Lebih pas mengibaratkan Gibran adalah seorang co-pilot muda yang mendampingi pilot yang super senior. Sehingga dipastikan penerbangan aman, selamat dan sukses sampai tujuan," ujar Roy kepada wartawan, Senin, 1 April.
"Penumpangnya adalah rakyat Indonesia yang mendapat jaminan pelayanan terbaik," sambungnya.
Roy lantas menyindir Hasto ibarat penumpang pesawat di kabin VIP. Biasanya, kata Roy, lebih rewel daripada penumpang di kabin bisnis ataupun ekonomi.
"Tetapi ketika pesawat telah sukses sampai tujuan, penumpang VIP lah yang paling senang," katanya.
Sebagai sesama penumpang, Roy pun menyarankan agar Hasto lebih bisa menikmati penerbangan dengan kapten pilot Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera digantikan oleh Prabowo dengan Co-pilot muda, Gibran Rakabuming Raka.
Hasto, menurut Roy, semestinya tidak perlu membuat kegaduhan dengan bersikap toxic communication di kabin VIP. Sebab kata dia, kegaduhan di kabin VIP bisa mengganggu penerbangan lantaran letaknya dekat dengan kokpit pesawat.
"Dan, kegaduhan di kabin VIP itu juga bisa mengganggu kenyamanan seluruh penumpang. Jangan sampai setiap awak pesawat dan penumpang beramai ramai menyalahkan mas Hasto atas ketidaknyamanan penerbangan," kata Roy.