Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Palestina, Hamas pada Hari Selasa menyerukan diakhirinya penerjunan bantuan lewat udara ke Jalur Gaza, setelah sedikitnya 18 orang tewas dalam kecelakaan terkait penerjunan bantuan kemanusiaan.

"Kami menyerukan segera diakhirinya operasi penerjunan bantuan dan kami menuntut pembukaan penyeberangan darat segera dan cepat agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau rakyat Palestina," kata kelompok tersebut, melansir Daily Sabah 26 Maret.

Korban jiwa termasuk 12 orang yang tenggelam di laut di Jalur Gaza utara, serta enam lainnya terinjak-injak saat berkumpul untuk mendapatkan bantuan, kata kantor media lokal dalam sebuah pernyataan.

"Bantuan yang diberikan melalui udara merupakan ancaman nyata bagi kehidupan warga Palestina yang kelaparan," pernyataan itu memperingatkan.

Lebih jauh dikatakan, sebagian bantuan jatuh ke laut, di wilayah Israel, atau di zona perang.

"Ini semua membahayakan nyawa orang-orang," tambah kantor tersebut.

Diketahui, Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza sejak Oktober lalu, menyebabkan sebagian besar penduduknya, terutama penduduk di wilayah utara, berada di ambang kelaparan.

Ketika Tel Aviv mempertahankan pengepungannya di wilayah kantong tersebut, beberapa negara mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan ke beberapa wilayah di Gaza untuk menghindari kelaparan.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menyebabkan kematian 1.160 warga Israel.

Pada Hari Selasa, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel telah mencapai 32.414 jiwa dan 74.787 lainnya luka-luka.