JAKARTA - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan yakin kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera segera tercapai.
Israel telah memberi isyarat pihaknya siap, sementara Hamas disebut memberikan respons untuk negosiasi.
"Hal ini mungkin tidak akan terjadi namun saya yakin hal ini dapat terjadi jika ada kemauan politik dari kedua belah pihak,” kata Sullivan usai bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu, Kamis, 12 Desember.
Di tengah upaya negosiasi gencatan senjata hingga pembebasan sandera, Israel terus menggempur lewat serangan udara.
Dilansir Reuters, Israel menewaskan 13 warga Palestina dalam dua serangan udara pada Kamis, 12 Desember.
Menurut petugas medis Gaza dan Hamas korban serangan merupakan bagian dari pasukan yang melindungi truk bantuan kemanusiaan, namun militer Israel mengatakan mereka adalah militan Hamas yang mencoba membajak bantuan tersebut.
Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan di Rafah dan Khan Younis di Gaza selatan memiliki hubungan dengan Hamas, kata petugas medis dan warga Palestina.
Ke-13 orang tersebut termasuk di antara 36 warga Palestina yang tewas dalam serangan terpisah Israel pada Kamis, kata petugas medis.
Militer Israel mengatakan dua serangan udara tersebut bertujuan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan menuduh anggota Hamas berencana untuk mencegah bantuan tersebut menjangkau warga sipil Gaza yang membutuhkannya.
BACA JUGA:
Pernyataan itu mengatakan anggota Hamas bertujuan untuk membajak bantuan tersebut untuk mendukung aktivitas teroris yang berkelanjutan.
Geng-geng bersenjata berulang kali membajak truk-truk bantuan setelah mereka memasuki Gaza.
Hamas pun membentuk satuan tugas untuk menghadapi mereka. Pasukan pimpinan Hamas telah membunuh puluhan anggota geng tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Kantor berita Palestina WAFA awalnya melaporkan mereka yang tewas dalam dua serangan udara itu sedang menjaga truk bantuan.