JAKARTA - Lebih dari 100 siswa staf sekolah Nigeria yang diculik kelompok bersenjata dari Negara Bagian Kaduna, tiba di gedung pemerintah setempat pada Hari Senin setelah sehari sebelumnya mereka dibebaskan oleh tentara.
"Ada 131 siswa di sini, enam lainnya sedang dirawat di rumah sakit dan akan dipulangkan ketika kondisinya membaik," kata Mayor Jenderal MLD Saraso dari militer Nigeria, melansir Reuters 26 Maret.
Ditambahkan olehnya, salah satu dari 138 ornag yang diculik, seorang anggota staf sekolah, meninggal saat ditahan penculik.
Militer Nigeria mengumumkan pada Hari Minggu, mereka telah menyelamatkan 137 sandera, terdiri dari 76 perempuan dan 61 laki-laki, di negara bagian tetangga Zamfara, beberapa hari sebelum batas waktu pembayaran uang tebusan sebesar 1 miliar naira (690.000) untuk pembebasan mereka.
Salah satu sumber keamanan mengatakan dia melihat 14 tas hitam, yang dia duga berisi uang tebusan, dikirim ke daerah kantong Dansadau di Negara Bagian Zamfara. Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena khawatir akan dampak yang mungkin terjadi.
Sementara itu, Menteri Penerangan Mohammed Idris mengatakan pada konferensi pers di Abuja, tidak ada uang tebusan yang dibayarkan.
Sebelumnya, pejabat sekolah dan warga menyebutkan jumlah siswa yang diculik pada 7 Maret di Kota Kuriga, Negara Bagian Kaduna di barat laut adalah 287 siswa. Sementara, Gubernur Uba Sani menyebutkan jumlahnya lebih dari 200 siswa.
BACA JUGA:
Mengingat perbedaan jumlah yang dilaporkan, tidak jelas apakah masih ada sandera yang ditahan. Tetua Kuriga mengatakan, Gubernur Sani telah memberi tahu mereka jika semua sandera telah dibebaskan.
Penculikan pelajar di Nigeria dimulai lebih dari satu dekade lalu, ketika kelompok Boko Haram menculik 276 anak perempuan dari sebuah sekolah di Chibok di timur laut Negara Bagian Borno. Beberapa gadis masih belum dibebaskan.