Lebih dari 200 Anak Diculik Gerombolan Pria Bersenjata dari Sekolah di Nigeria
Ilustrasi pelajar di Nigeria. (Wikimedia Commons/Dolapo Falola)

Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari 200 anak diculik dari sekolah di Negara Bagian Kaduna, Nigeria oleh sekelompok pria bersenjata, salah satu penculikan massal terbesar di negara itu dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Sani Abdullahi, kepala sekolah di sekolah GSS Kuriga di Distrik Chikun, Kaduna mengatakan, orang-orang bersenjata, yang dikenal secara lokal sebagai bandit, menyerang pada Kamis pagi dengan melepaskan tembakan ke udara.

Dia mengatakan kepada pejabat setempat, sekitar 187 siswa telah diculik dari sekolah utama bersama dengan 100 siswa lainnya sekolah dasar.

Penduduk setempat mengatakan, orang-orang bersenjata mengepung sekolah milik pemerintah di Kota Kuriga, tepat ketika para siswa dan siswi akan memulai hari sekolah sekitar pukul 8 pagi.

"Pagi-pagi sekali, sebelum kami bangun, kami mendengar suara tembakan dari para bandit, sebelum kami menyadarinya mereka telah mengumpulkan anak-anak," kata Musa Mohammed, warga setempat, mengutip The National News dari AFP 8 Maret'.

"Kami memohon kepada pemerintah, kami semua memohon, mereka harus membantu kami dalam hal keamanan," lanjutnya.

Sementara itu, para pejabat negara mengonfirmasi serangan itu namun mengatakan mereka masih menghitung berapa banyak anak yang diculik. Seringkali jumlah korban yang dilaporkan diculik atau hilang diturunkan, setelah orang-orang yang melarikan diri dari serangan tersebut kembali ke rumah mereka.

"Sampai saat ini kami belum dapat mengetahui jumlah anak atau pelajar yang diculik," kata Gubernur Negara Bagian Kaduna Uba Sani saat berkunjung ke Kuriga.

"Kami akan memastikan bahwa setiap anak akan kembali. Kami bekerja sama dengan badan keamanan," katanya kepada penduduk desa di daerah tersebut, sekitar 90 km dari ibu kota negara bagian.

Penculikan pada Hari Kamis terjadi hampir 10 tahun setelah ekstremis Boko Haram memicu kemarahan internasional, dengan menculik lebih dari 250 siswi dari Chibok di timur laut Nigeria. Beberapa dari gadis-gadis itu masih hilang.

Terpisah, Amnesty International mengutuk penculikan di Kaduna.

"Sekolah harus menjadi tempat yang aman, dan tidak ada anak yang harus memilih antara pendidikan atau kehidupannya," unggah mereka di Twitter.

"Pihak berwenang Nigeria harus segera mengambil tindakan untuk mencegah serangan terhadap sekolah, untuk melindungi kehidupan anak-anak dan hak mereka atas pendidikan," lanjutnya.

Ratusan anak sekolah dan mahasiswa telah diculik dalam penculikan massal di wilayah barat laut dan tengah negara itu, termasuk di Kaduna, dalam tiga tahun terakhir.

Terbaru, lebih dari 100 orang hilang setelah militan melakukan penculikan massal pekan lalu yang menargetkan perempuan dan anak-anak di sebuah kamp pengungsi akibat konflik di timur laut pekan lalu

Hampir semua mereka yang diculik dibebaskan dengan uang tebusan setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan ditahan di kamp-kamp yang tersembunyi di hutan yang membentang di negara-negara bagian barat laut.