Bagikan:

JAKARTA - Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) Rusia menyebut penggunaan penyiksaan terhadap tahanan tidak dapat diterima, lapor kantor berita negara Rusia TASS melaporkan pada Hari Selasa.

Dia berbicara setelah publikasi video yang menunjukkan interogasi terhadap tersangka dalam serangan pekan lalu di gedung konser Crocus City dekat Moskow, yang menewaskan sedikitnya 139 orang dan diklaim oleh ISIS.

Salah satu tersangka pria bersenjata dipotong sebagian telinganya saat diinterogasi, dan keempatnya terlihat menderita luka ketika mereka hadir di pengadilan Moskow pada Hari Minggu.

Kremlin menolak berkomentar pada Hari Senin ketika ditanya apakah mereka telah disiksa selama interogasi.

"Terlepas dari kenyataan bahwa penahanan penjahat dapat menjadi hal yang sangat kritis, dan hukum pidana menetapkan bahwa tindakan yang dilakukan selama penangkapan yang menimbulkan kerugian tidak memerlukan pertanggungjawaban, penggunaan penyiksaan terhadap tahanan dan terdakwa sama sekali tidak dapat diterima," jelas Komisaris HAM Rusia Tatyana Moskalkova, melansir Reuters 26 Maret.

Ia menambahkan, segala tindakan prosedural dan operasional harus dilakukan sesuai undang-undang.

Sementara, Konstitusi Rusia melarang penyiksaan, dengan Rusia juga merupakan bagian dari Konvensi PBB Menentang Penyiksaan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang bersenjata menyerbu masuk ke dalam tempat konser di Balai Kota Crocus di dekat Moskow pada Hari Jumat, menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai 182 lainnya, korban jiwa terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada tahun 2004.

Otoritas Rusia menahan empat orang usai kejadian, setidaknya satu orang berkewarganegaraan Tajikistan, yang menurut mereka secara langsung melakukan serangan tersebut. Sementara, kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.