Bagikan:

JAKARTA - Filipina menuduh China menyerang kapal pasokan mereka dengan semprotan water cannon atau meriam air ketika ketegangan kedua negara meningkat di Laut China Selatan.

Militer Filipina mengatakan serangan kepada kapal pasokan itu terjadi selama hampir satu jam di perairan menuju Second Thomas Shoal, pangkalan kecil militer Filipina yang diklaim China.

Dalam rekaman video yang dirilis militer Filipina, diperlihatkan kapal putih 'Penjaga Pantai China (CCG)' yang berukuran lebih besar berulang kali menyiram kapal lain yang berlayar di sampingnya.

Sementara rekaman lain memperlihatkan kapal putih menembakan meriam air kapal abu-abu yang diiidentifikasi kapal pasokan Filipina 'Unaizah May 4'.

“Kapal pemasok Unaizah May 4 mengalami kerusakan parah pukul 08.52 karena tembakan meriam air yang terus menerus dari kapal CCG ,” kata militer Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Minggu 24 Maret.

Kapal Unaizah May 4 yang mengalami kerusakan itu kemudian dievakuasi kapal penjaga pantai Filipina.

Juru bicara Penjaga Pantai China, Gan Yu mengklaim telah terjadi konvoi kapal Filipina yang dinilainya menyusup ke wilayahnya. Tindakan kemudian dilakukan lantaran kapal China telah berulang kali memperingatkan.

Dia menambahkan, kapal CCG melakukan kontrol, penghalangan dan penertiban sesuai aturan hukum.

“Kami dengan tegas memperingatkan pihak Filipina: mereka yang bermain api akan mempermalukan diri mereka sendiri. Penjaga Pantai Tiongkok siap setiap saat untuk secara tegas menjaga kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritim negara kami,” ujar Gan.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Namun, klaim itu ditentang sejumlah negara termasuk Filipina dan keputusan internasional yang menyatakan China tidak memiliki dasar hukum atas klaimnya itu.

Terpisah, Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano Filipina mengatakan tiga angkatan laut di Kapal Unaizah May 4 terluka terkena pecahan kapal imbas serangan meriam air itu.

"Kami tidak gentar. Kami tidak akan terintimidasi, kata dia sembari menegaskan Filipina terus memasok garnisun di Second Thomas Shoal.