JAKARTA - Filipina mengirimkan perbekalan awal bulan ini kepada personel militernya yang ditempatkan di lokasi di Laut China Selatan yang diduduki Manila tetapi diklaim oleh Beijing.
Dilansir Reuters, Selasa, 17 Desember, penjaga pantai China mengatakan Filipina mengirim kapal sipil untuk mengirimkan perbekalan ke kapal perang yang “dikandaskan secara ilegal” di Second Thomas Shoal pada 12 Desember “dengan izin China.
Belum ada tanggapan langsung dari kedutaan Filipina di Beijing terhadap pernyataan penjaga pantai tersebut.
Angkatan bersenjata Filipina mengatakan misi pasokan pada 3-14 Desember memberikan perbekalan penting dan termasuk paket Natal untuk meningkatkan semangat para prajurit yang akan jauh dari keluarga mereka saat perayaan.
Foto-foto yang dibagikan oleh militer Filipina menunjukkan pengiriman ke personel yang ditempatkan di kapal perang Sierra Madre di Second Thomas Shoal.
Pekan lalu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan negaranya tidak akan mengirimkan angkatan lautnya untuk mendukung nelayan Filipina di perairan dangkal lainnya yang diperebutkan di Laut China Selatan untuk menghindari eskalasi.
Pada 4 Desember, kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air dan menabrak kapal biro perikanan Manila yang mengangkut pasokan ke nelayan Filipina di Scarborough Shoal, menurut pejabat Filipina.
BACA JUGA:
Penjaga pantai Tiongkok mengatakan kapal-kapal Filipina mendekati ”secara berbahaya” perairan teritorial Beijing di sekitar Scarborough Shoal.
Ketegangan antara Tiongkok dan Filipina telah meningkat sepanjang tahun karena sengketa di Laut China Selatan, yang hampir keseluruhannya diklaim oleh Tiongkok.
Bagian dari jalur perairan penting tersebut, yang menjadi tempat terjadinya perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari 3 triliun dollar AS, juga diklaim oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.