Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel bergerak melakukan penyelidikan, saat fenomena 'pita' langit muncul di sejumlah wilayah negara itu pada Hari Senin.

Jagat maya Israel ramai dengan unggahan mengenai bentuk pita di langit negara itu, yang dikaitkan dengan isyarat bagi para sandera yang masih ditawan di Jalur Gaza, Palestina.

Video dan gambar yang diunggah secara online menunjukkan 'pita-pita' langit tersebut muncul di atas wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan berbagai wilayah di sekitar Israel selatan dan utara.

Belakangan, penyelidik militer dilaporkan menyelidiki kemungkinan pita-pita yang digambar dengan jejak kondensasi di langit Israel pagi ini dibuat oleh pesawat-pesawat angkatan udara, sebagai bagian dari 'inisiatif nakal', dikutip dari The Times of Israel 16 Desember.

Menurut Radio Angkatan Darat, pejabat Angkatan Udara menduga pesawat-pesawat mereka digunakan untuk aksi tersebut, dengan pita-pita tersebut umumnya muncul di area-area tempat pesawat militer terbang.

Namun, para komandan tidak pernah menyetujui proyek semacam itu, stasiun tersebut melaporkan.

Tidak ada klaim tanggung jawab atas gambar-gambar langit tersebut, sementara asumsi yang tersebar luas itu merupakan isyarat kepada para sandera di Jalur Gaza belum dikonfirmasi.

Namun, penyelidik juga tidak menutup kemungkinan pita-pita tersebut dibuat oleh aktivitas penerbangan normal, yang dikombinasikan dengan kondisi atmosfer untuk menciptakan sesuatu yang tampak seperti simbol bagi para sandera.

Setelah melakukan investigasi, Angkatan Udara Israel (IAF) sejauh ini menemukan pita yang digambar dengan contrail di langit Israel pada Senin pagi disebabkan oleh "aktivitas operasional rutin" pesawat IAF, ungkap pihak militer.

Diketahui, kelompok militan Palestina menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan menculik 250 orang lainnya, menurut perhitungan Israel, dikutip dari Reuters.

Lebih dari 100 sandera telah dibebaskan melalui negosiasi atau operasi penyelamatan militer Israel. Dari 100 orang yang masih ditahan di Gaza, sekitar setengahnya diyakini masih hidup.