Bagikan:

JAKARTA - Serangan Israel ke kantor bank Qard al-Hassan yang berafiliasi dengan Hizbullah menjadi salah satu serangan paling intens sejak dimulainya serangannya di Lebanon lebih dari sebulan yang lalu.

Beberapa serangan menghancurkan seluruh blok permukiman. Hampir belasan serangan udara menghantam pinggiran selatan Beirut – salah satu sasarannya hanya berjarak beberapa ratus meter dari satu-satunya bandara komersial di negara tersebut. Pesawat terlihat mendarat di landasan dengan bola api menerangi langit malam.

Dilansir CNN, Senin, 21 Oktober, Israel mengatakan pihaknya bertujuan untuk melumpuhkan jaringan keuangan Hizbullah sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk menghancurkan infrastruktur kelompok militan tersebut.

Qard al-Hassan, katanya, adalah sarana utama yang digunakan Hizbullah untuk membayar gaji para pejuangnya. Namun kantor pemberi pinjaman ini juga memberikan pinjaman tanpa bunga kepada keluarga Muslim Syiah kelas pekerja.

Seperti kebanyakan institusi Hizbullah, layanan yang mendukung aktivitas kelompok militan tersebut juga menyediakan jaring pengaman sosial bagi warga sipil Syiah di negara yang hampir gagal ini.

Ketika institusi-institusi publik melemah di Lebanon, faksi-faksi sektarian akan turun tangan. Hal ini adalah inti dari sistem pembagian kekuasaan kleptokratis yang telah melemahkan pemerintah pusat negara tersebut selama beberapa dekade, dan Hizbullah unggul dalam hal ini.

Karena Hizbullah sangat tertanam dalam komunitas Muslim Syiah, dan di Lebanon pada umumnya, Israel mungkin akan membela setiap target terkait infrastruktur sebagai target yang merugikan kelompok tersebut.

Namun semakin banyak serangan Israel yang menyimpang dari struktur militer Hizbullah, semakin banyak warga sipil Lebanon dan negara yang menderita.