JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengumumkan pengiriman senjata baru senilai 400 juta dollar (setara Rp6,2 triliun) untuk Ukraina saat berkunjung ke Kyiv.
Kunjungan Austin berfokus pada upaya AS untuk membantu Kyiv memperkuat pertahanannya ketika pasukan Rusia secara perlahan tapi pasti menguasai wilayah di Ukraina timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pernyataannya, memperbarui seruan kepada Washington untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok AS untuk mencapai sasaran yang jauh di wilayah Rusia.
Namun, ketika pemerintahan Biden berakhir, Austin mengisyaratkan berlanjutnya dukungan AS, dan mengumumkan tidak ada perubahan pada kebijakan AS.
“Amerika Serikat memahami pertaruhannya di sini, Tuan Presiden,” kata Austin kepada Zelenskiy dalam pertemuan dilansir Reuters, Senin, 21 Oktober.
Bantuan senjata baru ini mencakup tambahan amunisi, kendaraan lapis baja, dan senjata anti-tank untuk Ukraina.
Kunjungan Austin terjadi menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November, di mana mantan presiden Donald Trump, kandidat dari Partai Republik, berupaya untuk dipilih kembali dalam persaingan ketat melawan Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.
BACA JUGA:
Trump telah mengisyaratkan ia akan lebih enggan dibandingkan Biden untuk terus mendukung Ukraina, yang dapat membuat Kyiv kehilangan pendukung militer dan keuangan terbesarnya.
Austin mengecilkan kekhawatiran tersebut.
“Saya telah melihat dukungan bipartisan untuk Ukraina selama 2,5 tahun terakhir, dan saya sepenuhnya berharap bahwa kita akan terus melihat dukungan bipartisan dari Kongres,” katanya.
Pensiunan jenderal bintang empat ini merupakan salah satu pendukung paling gigih di Ukraina, dengan membangun koalisi puluhan negara yang telah memasok persenjataan ke Kyiv yang membantunya memberikan pukulan keras terhadap pasukan Rusia.