Temui Pendemo di Depan Gedung DPR, Anggota F-PKB Janji Perjuangkan Hak Angket
Anggota Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah menemui massa pendemo (Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah menemui massa pendemo di depan gedung DPR yang menuntut dewan menggunakan hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024. Luluk berjanji akan memperjuangkan dan meloloskan hak angket di DPR. 

Pada kesempatan itu, Luluk turut didampingi anggota F-PKB Daniel Johan dan anggota Fraksi PKS Al Muzammil Yusuf. 

"Kami bisa memahami semangat dari ibu bapak sekalian yang sama sama menolak segenap kecurangan proses proses penyelenggaraan pemilu 2024. Kita sama sama mendukung terwujudnya dan tegaknya kedaulatan rakyat, kita sama sama memiliki semangat bahwa pemilu harus dilaksanakan atas dasar kejujuran, keadilan, tanggungjawab dan juga etika yang tinggi," ujar Luluk di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret.  

Legislator dapil Jawa Tengah itu menyatakan PKB bersama PKS akan berjuang mendengarkan aspirasi rakyat indonesia dan menjalankan tugas konstitusionalnya dengan mengusulkan hak angket di DPR RI. 

"Kita ingin semua memastikan bahwa demokrasi harus kita tegakan, bahwa masa depan demokrasi harus ditegakkan, kita juga ingin indonesia tetap berlangsung dan menghargai prinsip-prinsip demokrasi yang telah dilahirkan dengan penuh airmata bahkan pengorbanan yang tidak sedikit dari seluruh rakyat Indonesia," ucapnya. 

Luluk mengatakan, parpol pendukung Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan mengajak parpol pendukung Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk ikut mengajukan hak angket di DPR. 

"Mohon doakan kami agar kami berhasil mengusung hak angket, dan oleh karena mekanisme di DPR kita tidak bisa dengan hanya sedikit jumlah baik orang atau fraksi, kita ingin perjuangan kita berhasil maka kita akan mengajak fraksi yang lain dari NasDem, dari PDIP, dari PPP untuk bersama sama memperjuangkan dan juga meng-goalkan hak angket sebagai wujud pengakuan kita atas kedaulatan rakyat," katanya. 

"Tetap semangat di garis perlawanan. Inilah cara kita mencintai Indonesia. Inilah cara kita menghormati dan mencintai nilai nilai yang kita percaya itu akan baik untuk masa depan demokrasi kita," lanjut Luluk. 

Menurut Luluk, demokrasi saat ini akan meninggalkan sejarah bagi generasi yang akan datang. Sehingga nilai nilai etika yang didasarkan pada kejujuran dan keadilan harus dipertanggungjawabkan. 

"Tidak boleh ada penyalahgunaan kekuasaan di negeri, ini tidak boleh ada penyalahgunaan dengan cara menggunakan semua instrumen dan sumber daya negara hanya untuk tujuan memenangkan salah satu pihak apalagi kalau itu keluarganya sendiri. Bapak ibu mohon doakan perjuangan kita dan kita akan terus bersama dengan rakyat," tutupnya.