JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah dimulai sejak 2022 silam. Dalam pembangunan ibu kota baru, Otorita IKN diketahui bekerja sama dan belajar ke beberapa negara. Hal ini guna mewujudkan IKN menjadi kota pintar, hijau dan layak huni.
Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, keempat negara yang dimaksud adalah Singapura, Kazakhstan, China dan Australia.
Bambang menyebut, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah Kota Astana, Kazakhstan, untuk beberapa bidang yaitu ekonomi, sosial dan pertukaran budaya antara dua kota.
"Kami juga belajar dari kesalahan dan juga hal-hal yang sukses di beberapa negara yang dapat menjadi referensi buat kami, di antaranya kalau untuk yang ibu kota dengan Astana Kazakhstan ini adalah ibukota baru mereka pindah dari Almaty ke Astana. Kemudian, dengan Canberra dan juga Shenzhen," ujar Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret.
Sementara itu, kerja sama OIKN dengan pengelola Kota Canberra berupa pertukaran ahli urban dan pengembangan kapasitas bagi kedua kota. Bambang menyebut, pihaknya bekerja sama dengan Kota Shenzhen, China, dalam investasi dan perencanaan kota sebagai pusat teknologi.
BACA JUGA:
"Shenzhen ini juga menarik karena perkembangannya luar biasa dari kota yang hanya 30.000 menjadi kota yang sekarang 17 juta. Mereka mengalami beberapa hal yang yang dapat kami pelajari bagaimana mereka bergulat untuk mengendalikan kotanya, sehingga kota itu tetap dalam kontrol satu tata ruang yang baik, ya. Ini penting buat kami," kata dia.
Di samping itu, kata Bambang, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Singapura untuk pertukaran pengetahuan dalam membangun IKN sebagai kota hijau berkelanjutan.
"Singapura, ya, karena mereka ini punya livable city yang bagus. Jadi, kami ingin agar mereka juga berbagi dengan kami dalam hal pengetahuan, khususnya dalam membuat kota layak huni atau livable," imbuhnya.