Perpres Investasi Miras Dicabut, PA 212 Apresiasi Jokowi, Tunda Demo
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menunda rencananya menggelar demo besar-besaran terkait lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 soal izin dibukanya investasi minuman keras. Alasannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mencabut lampiran Perpres tersebut.

"Kan sudah dicabut Perpres-nya jadi aksi ditunda sambil melihat perkembangan di lapangan," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif kepada VOI, Selasa, 2 Maret.

Tapi dia memastikan, PA 212 tetap mengawasi perkembangan perihal Perpres tersebut.

"Langkah kelanjutan akan kita pertimbangkan kembali," katanya.

"Karena yang dicabut lampirannya saja," sambung Ma’arif.

Di sisi lain, Slamet Ma’arif mengapresiasi keputusan Jokowi mencabut lampiran Perpres tersebut. Jokowi dinilai sudah mau mendengarkan kritik dari masyarakat.

"Bersyukur pemerintah merespon keluhan dan masukan ulama dan ormas Islam kita apresiasi," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) berencana melakukan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 soal izin dibukanya investasi minuman keras.

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin membenarkan perihal aksi demonstrasi tersebut. Namun, sampai saat ini dia belum memastikan waktu unjuk rasa tersebut.

"Benar, dan sampai saat ini kami masih dalam pembahasan," kata Novel.

Senada, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif juga mengamini soal renacana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran untuk menolak perpres tersebut. Tapi hal itu bukan langkah pertama yang dilakukan. Sebab, PA 212 akan mengedepankan audensi.

"Kita akan audiensi dengan DPR dan pemerintah terlebih dahulu, Jika pemerintah terus memaksakan untuk investasi dan melegalkan Miras di wilayah NKRI serta DPR juga seirama dengan pemerintah maka saya akan ajak umat Islam khususnya Alumni 212 untuk turun kembali ke jalan secara besar besaran demi menyelamatkan anak bangsa serta NKRI," papar dia.