Bagikan:

JAKARTA - Ketua BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron menanggapi Partai Golkar yang meminta 5 jatah kursi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Herman menilai Prabowo Subianto pasti punya rumusan soal menteri kabinetnya jika nanti dinyatakan sebagai presiden terpilih. 

"Saya kira pak Prabowo sudah punya rumusannya-lah, dan ya sebaiknya memang yang menjadi hak prerogatif presiden ya biarkan pak Prabowo untuk menentukan sikapnya, untuk mengambil keputusannya," ujar Herman, Senin, 18 Maret. 

Herman menekankan, penetapan menteri adalah domainnya presiden. Termasuk jumlah menteri dan kepada partai mana posisi menteri diberikan yang dibicarakan dengan pimpinan parpol koalisi. 

"Domain yang diberikan kepada presiden, tentu itulah nanti yang kita tunggu apa keputusan terbaiknya untuk memberikan portofolio kepada masing-masing partai pengusung," katanya. 

Herman enggan mengomentari soal kepantasan Partai Golkar meminta jatah kursi menteri ke Prabowo. Namun, dia menegaskan, Partai Demokrat tidak mematok target jumlah kursi menteri ke Prabowo. 

Lagipula, kata dia, hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal partai. Sebab masih menunggu pengumuman resmi KPU pada Rabu, 20 Maret mendatang.  

"Setelah itu pimpinan partai-partai ya akan berbicara dengan Pak Prabowo untuk merumuskan portofolio dan kriteria, mungkin juga nanti pada akhirnya keputusan ya ada di tangan presiden terpilih lah," katanya. 

 

Herman juga membantah jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta jatah menteri triumvirat. 

"Nggak ada minta-minta. Diserahkan sepenuhnya kepada pak Prabowo lah dan Mas Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sempat menyebut peran besar partainya dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. 

Karena itu, dia mengusulkan Partai Beringin itu dapat jatah menteri sebanyak lima kursi di kabinet jika Prabowo jadi presiden.

"Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen. Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret.