Golkar Minta Jatah 5 Menteri, Gibran: Nanti Dibicarakan
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (ANTARA)

Bagikan:

SOLO - Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyebut pembahasan soal susunan kabinet pada pemerintahan RI mendatang akan ada waktunya sendiri.

Menanggapi permintaan jatah lima menteri dari Partai Golkar, Gibran saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Senin 18 Maret mengatakan nantinya akan dibicarakan lagi.

"Untuk masalah menteri dan lain-lain dibicarakan lagi, didiskusikan lagi," kata Gibran dikutip ANTARA, Senin 18 Maret.

Menurut dia, hal itu akan ditentukan oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden. "Belum, nanti ada waktunya sendiri," katanya.

Menurut dia, sejauh ini belum ada pembicaraan terkait susunan kabinet. Disinggung mengenai keterlibatan Presiden Jokowi untuk penyusunan kabinet mendatang, ia enggan mengelaknya.

"Belum ada pembicaraan ke sana. Kalau untuk masalah itu ya selama ini diskusi dengan saya dan Pak Prabowo, antara kami berdua," katanya.

Sebelumnya, Gibran juga santer dikabarkan akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Terkait hal itu, menurut Gibran masih banyak tokoh senior yang lebih layak menempati posisi tersebut.

"Enggaklah, ya biar yang senior-senior. Yang lebih pengalaman saja," katanya.

Mengenai kemungkinan penunjukannya sebagai ketua baru, ia mengaku tidak mengetahui proses pemilihannya.

"Ya saya nggak tahu ya prosesnya di sana seperti apa. Yang jelas masih banyak tokoh senior," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyoroti peran penting partainya dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Untuk itu, Airlangga menilai partainya pantas mendapatkan jatah lima menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Menurut Airlangga, berdasarkan data dari Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, sekitar 75-80 persen kader dan simpatisan partai ini memilih pasangan Prabowo-Gibran.

"Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, presiden yang didukung oleh Golkar hanya mendapat dukungan sekitar 53 persen. Namun, sekarang mencapai 75-80 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Partai Golkar sangat berperan dalam memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," ungkap pekan lalu.