Ribuan Kasus Kecelakaan Truk dan Sepeda Motor Terjadi di Jakut, Warga Mengaku Resah
Motor Yamaha Vega yang digunakan korban kecelakaan di Tanjung Priok/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA – Menurut catatan, kecelakaan truk dengan pengguna kendaraan bermotor di Jakarta Utara mencapai ribuan kasus dalam 10 tahun terkahir. Salah satu kasus yang paling menonjol adalah tewasnya seorang pemotor dengan truk yang sedang melintas di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto mengungkapkan, pengendara dan penumpang sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi B 6077 UQH tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban meninggal dunia pengendara sepeda motor berinisial TMP dan penumpang sepeda motor berinisial HE,” kata Edy saat dikonfirmasi wartawan, Senin.

Dalam peristiwa ini, TMP (54) mengalami luka di bagian kepala dan badan lecet. Sementara itu, HE (50) mengalami luka di bagian kepala, perut memar, dan tangan lecet.

“Terdapat kerusakan kendaraan sepeda motor Yamaha Jupiter di bagian bodi kiri baret dan stang baret,” ujar Edy.

Banyaknya kecelakaan yang melibatkan pemotor dengan truk menjadi perhatian khusus warga sekitar. Budi Haryanto sebagai pengguna jalan, mengeluhkan banyaknya garasi dan pool serta depo-depo kontainer dan trailer di kawasan perkampungan Masyarakat. Sehingga menurut Budi, itu membuat masyarakat merasa khawatir dan resah.

"Sebagai pengguna jalan raya di wilayah Jakarta Utara. Dikarenakan crowd (padat) yang mengakibatkan padatnya lalu lintas sehingga hampir setiap harinya menyebabkan kemacetan yang tiada henti yang tidak pernah kunjung ada solusinya," kata Budi Haryanto yang juga sebagai Ketua Aliansi Jakarta Utara Menggugat (JUM).

Budi melanjutkan, semua stakeholder dan pemangku kebijakkan dianggap belum bisa mendengar apa keluhkan masyarakat Jakarta Utara.

Karena itu, Budi melakukan somasi kepada Gubernur DKI Jakarta dan PT Pelindo karena dinilai tidak mampu melindungi warga Jakarta dari kematian tragis lantaran tertabrak dan terlindas truk kontainer.

"Menyatakan sikap kami sebagai warga Jakarta Utara untuk membuka cakrawala sudut pandang atas adanya peristiwa hukum dan fakta hukum yang terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Pemerintah daerah khususnya di Jakarta Utara dan bahkan yang mempunyai kebijakkan pelabuhan yaitu pihak Pelindo seakan-akan menutup mata secara utuh akan kejadian-kejadian dan peristiwa yang menyebabkan banyaknya korban jiwa atas terjadinya laka lantas yang terjadi setiap hari dan memakan korban jiwa," ucap Budi.

"Kami advokat aliansi Jakarta Utara menggugat untuk mewakili keresahan, ketakutan serta kekhwatiran masyarakat Jakarta Utara. Untuk menyusun barisan dengan kekuatan kebersamaan demi perubahan zonasi tata ruang kota yang berbasis sistem teknologi terpadu satu pintu agar semua garasi dan pool serta depo kontainer dan trailer tertata dengan baik. Ini keseriusan kami, mengirimkan surat somasi kami secara resmi dan tertulis ditujukan kepada PT. Pelindo dan Pj Gubernur DKI Jakarta, kami menuntut adanya keadilan dan perhatian serius dari pihak-pihak yang bertanggung jawab," pungkasnya.