Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria pimpinan sekte beranggotakan lebih dari 1.000 anggota ditangkap. Nabi palsu itu bersama tujuh pembantunya dituding melakukan tindakan kriminalitas termasuk pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Mengutip Metro.co.uk, surat kabar H-Metro melaporkan polisi antihuru-hara berdebat dengan perempuan berpakaian putih dan penutup kepala yang merupakan anggota sekte jelang penangkapan.

Mereka menahan agar anak-anak di bawah umur yang berada dalam sekte itu tidak ikut diamankan petugas bersama pimpinan sekte bernama Ismael Chokurongerwa (56).

Juru bicara polisi Zimbabwe, Paul Nyathi menyebutkan, ada sebanyak 251 anak dalam lingkungan aliran sesat itu.

Mereka hidup bersama dengan sesama anggota sekte dalam satu lingkungan di sebuah peternakan sekitar 21 mil barat laut Harare, Zimbabwe.

Polisi mengatakan, anak-anak di sekte itu diekploitasi berbagai aktivitas fisik demi kepentingan pimpinan sekte. Mereka yang masuk usia sekolah tidak mengikuti pendidikan formal dijadikan pekerja berupah murah target pelecehan seksual.

Dalam penangkapan itu, terungkap kuburan tujuh anak-anak yang pemakamannya tidak terdaftar pada otoritas setempat.

Polisi juga mendapati fakta 251 anak yang diamankan, 246 di antaranya tidak memiliki akta kelahiran.

Seperti diketahui, kelompok apostolik yang memasukkan kepercayaan tradisional ke dalam doktrin agama sangat populer di negara cenderung religius di Afrika bagian selatan.

Beberapa kelompok sekte menganut doktrin itu menuntut agar pengikutnya menghindari pendidikan formal bagi anak-anak mereka. Sedangkan bagi pengikut yang sakit, sekte ini tidak mempercayai obat-obatan dan perawatan medis tapi mencari kesembuhan melalui doa, air suci, atau batu yang diurapi.