Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Hamas mengatakan pengiriman kapal bantuan dari Siprus ke wilayah Gaza merupakan respons yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduknya.

"Menurut apa yang diumumkan, muatan kapal tidak melebihi satu atau dua truk, dan akan membutuhkan waktu berhari-hari untuk tiba," kata Salama Marouf, seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Times of Israel 14 Maret.

Dia mengatakan beberapa pertanyaan logistik tentang operasi tersebut belum terjawab, menimbulkan kekhawatiran tentang inspeksi Israel.

"Masih belum diketahui di mana kapal itu akan berlabuh dan bagaimana kapal itu akan mencapai pantai Gaza," kata Marouf.

"Terlebih lagi, kapal itu akan diperiksa oleh tentara penjajah," tandasnya.

Sebelumnya, World Central Kitchen (WCK) meluncurkan kapal bantuan dari Siprus ke Gaza pada Hari Selasa, mengatakan pihaknya berencana untuk mendistribusikan bantuan itu sendiri begitu kapal tersebut mencapai Gaza.

Juru bicara World Central Kitchen mengatakan kepada CNN, organisasi tersebut akan mendistribusikan 200 ton makanan, yang setara dengan sekitar 500.000 porsi makanan. WCK mengatakan, pihaknya telah bermitra dengan Uni Emirat Arab, Siprus dan organisasi non-pemerintah Spanyol Open Arms untuk mengoordinasikan pengiriman tersebut.

Pertanyaan pun muncul mengenai rencana distribusi kapal tersebut setelah mendarat di Gaza. Pengiriman melalui udara dan truk baru-baru ini di Gaza terbukti berbahaya karena kerumunan warga sipil yang memadati titik pengiriman, berjuang mati-matian untuk mendapatkan paket bantuan di tengah meluasnya kelaparan di wilayah tersebut.

WCK bekerja sama dengan ribuan kontraktor dan relawan lokal untuk mengatur dan mendistribusikan bantuan, kata juru bicara tersebut.

Organisasi tersebut mengatakan mereka tidak dapat mengungkapkan lokasi dermaga di Gaza di mana kapal Open Arms akan mendarat, namun mengatakan bahwa timnya "mengerjakannya 24/7."

Pelayaran ke Gaza biasanya memakan waktu sekitar 15 jam, namun tongkang derek yang berat dapat memperpanjang perjalanan, mungkin hingga dua hari. Siprus sendiri negara Uni Eropa yang paling dekat dengan perang Israel-Hamas, terletak sekitar 200 mil (320 km) barat laut Gaza.

Secara terpisah, Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah (COGAT) mengatakan, Israel telah "berpartisipasi dalam proses pemeriksaan kapal." Namun, badan tersebut tidak merinci kapan dan di mana.

Pada Hari Rabu, kapal tersebut belum menyelesaikan penyeberangan hampir 400 kilometer (250 mil) dari Mediterania timur ke Gaza, mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk membangun dermaga darurat.