GAZA - Jumat 15 Maret kemarin, sebuah kapal bantuan berlabuh di pantai Gaza utara. Kapal tersebut jadi yang pertama datang membawa kiriman bantuan, dari beberapa rangkaian yang direncanakan.
Melansir Antara, pengiriman tersebut merupakan uji coba jalur laut dari Pelabuhan Larnaca, Yunani, di pemerintahan Siprus Yunani, ke Gaza untuk memasok bantuan kepada warga Palestina di bawah pengawasan internasional, termasuk AS dan Uni Eropa.
Saksi mengatakan pada Anadolu bahwa kapal-kapal kecil mulai menurunkan bantuan dari kapal yang disebut Open Arms, dan memindahkannya ke pantai Kota Gaza.
Jose Andres, koki dari kelompok amal World Central Kitchen, mengatakan di platform X: "Hari ini @WCKitchen mencapai 37 juta makanan di Gaza."
Dia menambahkan "Pada hari yang sama kami berharap dapat menyelesaikan dermaga kami dan menurunkan 200 ton untuk uji coba sebelum cuaca buruk. Sejauh ini 2 peti telah dikirmkan dari tongkang @openarms_fund. Namun masih banyak lagi yang harus dilakukan beberapa jam ke depan..."
Belum ada informasi bagaimana bantuan tersebut akan disalurkan.
Pekerjaan sedang dilakukan untuk membangun dermaga sementara di lepas pantai Gaza untuk menerima pasokan kemanusiaan untuk daerah kantong yang terkepung tersebut.
Jalur darat diblokir
World Central Kitchen pada Selasa (12/3) mengatakan bahwa Open Arms berlayar dari Larnaca ke Gaza, sebagai perjalanan laut pertama dari koridor maritim kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan kepada warga Gaza.
Kelompok yang dikirim tersebut berisi sekitar 200 ton makanan, termasuk beras, tepung, makanan kaleng, dan banyak lagi.
Koridor maritim merupakan mekanisme baru untuk mengirimkan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, karena Israel masih menolak membuka penyeberangan darat dengan Gaza.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 31 ribu korban dan melukai lebih dari 73 ribu lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan daerah kantong Palestina itu, menyebabkan penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, di ambang kelaparan.
Sekitar 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan Israel di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.