JAKARTA - Bareskrim Polri mulai mendalami dugaan keterkaitan jaringan Ferdy Pratama dengan Murtala Ilyas dalam mengedarkan narkoba di Indonesia.
Murtala Ilyas merupakan residivis kasus peredaran narkoba yang baru ditangkap Polres Metro Jakarta Barat. Pada kasus itu, disita 110 kilogram sabu .
"Antara Fredy Pratama dengan Murtala Ilyas kasih kita dalami untuk kaitannya," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Rabu, 13 Maret.
Dugaan adanya keterlibatan Fredy Pratama dengan Murtala Ilyas karena kedua jaringan ini menggunakan modus yang serupa. Mereka mengemas sabu menggunakan bungkus teh.
"Bahwa modus yang sama, teh cina dan teh cina. Saya mendalami ini antara Murtama Ilyas di Jakarta Barat dengan jaringan Fredy Pratama," sebutnya.
Dalam memberantas jaringan Fredy Pratama, kepolisian terus meringkus anggotanya satu per satu.
Tercatat, sudah 50 anggota jaringan Fredy Pratama yang ditangkap dalam kurun waktu September 2023 sampai Februari 2024.
BACA JUGA:
Selain itu, dalam memburu Fredy Pratama, pimpinan dari salah satu jaringan narkoba terbesar ini, Polri menggelar operasi Escobar.
Berdasarkan hasil pemetaan, keberadaan Fredy Pratama diyakini di hutan Thailand. Kendati demikian, tak disampaikan lebih rinci perihal tersebut.
"Saya yakinkan dia (Fredy Pratama) masih Thailand. tapi di dalam hutan," sebutnya
Sejauh ini, hanya disampaikan, Polri akan berkoordinasi dengan kepolisian Thailand dalam waktu dekat.
"Ya kita maksimal ya nanti abis lebaran kita coba action ya. Mungkin saya akan melakukan hubungan (atau) kunjungan ke sana atau balik lagi ke Thailand ya. Kita akan adakan join lagi dengan polisi Thailand, bagaimana hasilnya," kata Mukti.