Bagikan:

JAKARTA - Ilmuwan untuk pertama kalinya mengonfirmasi adanya jenis flu burung yang mematikan di daratan Antartika, berpotensi menimbulkan risiko bagi koloni penguin di Kutub Selatan.

"Penemuan ini menunjukkan untuk pertama kalinya virus Flu Burung yang sangat patogenik telah mencapai Antartika, meskipun terdapat jarak dan hambatan alami yang memisahkannya dari benua lain," kata Dewan Tinggi Investigasi Ilmiah Spanyol (CSIC), seperti melansir CNN 27 Februari.

Kehadiran virus tersebut dikonfirmasi pada Hari Sabtu pekan lalu, dalam sampel burung laut skua mati yang ditemukan oleh ilmuwan Argentina di dekat pangkalan Primavera di Antartika, tambah CSIC.

Kasus yang dikonfirmasi di semenanjung Antartika, terjadi setelah adanya kasus di pulau-pulau terdekat, termasuk di antara penguin gentoo, menyoroti risiko flu burung H5N1 terhadap koloni di wilayah tersebut yang telah memusnahkan populasi burung di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir.

"Analisis secara meyakinkan menunjukkan bahwa unggas tersebut terinfeksi virus flu burung subtipe H5 dan setidaknya satu dari unggas yang mati tersebut mengandung virus flu burung yang sangat patogen," jelas CSIC dalam sebuah pernyataan.

Institut Antartika Argentina pada Hari Senin mengatakan, negara Amerika Selatan tersebut telah bekerja sama dengan peneliti Spanyol untuk menguji sampel dari burung mati yang ditemukan pada awal tahun di dekat pangkalan Argentina, yang mengonfirmasi adanya virus tersebut.

Diketahui, ratusan ribu penguin berkumpul dalam koloni yang padat di benua Antartika dan pulau-pulau terdekat, yang memungkinkan virus mematikan ini menyebar dengan mudah.

Data dari Komite Ilmiah Penelitian Antartika juga menunjukkan kasus yang kini terkonfirmasi di pusat penelitian.