Gubernur Sulsel Tersangka, Bambang Widjojanto: Nurdin Abdullah Mengenaskan, Pelaku Kejahatan dari Partai Penguasa
Bambang Widjojanto (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyoroti kasus dugaan korupsi yang membelit Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah. Bambang Widjojanto menyoroti sederet penghargaan yang diterima Nurdin Abdullah yang kini berstatus tersangka korupsi.

“Yang mengenaskan, Nurdin Abbdullah berkali (kali) mendapatkan penghargaan yang seolah ‘memuliakannya’ tapi malah meninggikan-kejatuhannya” mulai dari Bung Hatta Anti-Corruption Award, Penghargaan Tempo, 10 Kepala daerah Teladan hingga Good Governance Award 2020,” kata Bambang Widjojanto dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

Bambang Widjojanto yang akrab disapa BW ini berkomentar setelah kabar operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tersiar. Pada Minggu, 27 Februari dini hari, Nurdin Abdullah yang biasa dengaan sapaan Prof NA ditetapkan menjadi tersangka korupsi penerimaan gratifikasi proyek infrastruktur di Sulsel.

“Ucapan proficiat (selamat) perlu dihaturkan, penyelidik dan penyidik senior dan Timnya di KPK masih bertaji untuk kepentingan kemaslahatan kendati harus terus menerus ditimpa tekanan karena ‘digerogoti, diganggu & diguncang’  kesabaran dan kesadarannya,” tutur BW.

BW menyebut 5 fakta terkait dugaan korupsi di Sulsel. Mulai dari mega proyek Makassar New Port (MNP), pihak yang diciduk yakni kontraktor dan ASN sebagai pejabat struktural pemprov.

“Ketiga, sumber daya alam (SDA) selalu menjadi sasaran empuk untuk dikorupsi melalui ‘transaksi’ perizinan. Fakta ini menegaskan bukan penyederhanaan yang perlu dapat fokus perhatian tapi ‘jual beli’ kewenangan yang harus diawasi dan terus diberantas,” katanya.

Keempat, rekam jejak digital korporasi yang disebutkan sebelumnya oleh BW punya indikasi terus ‘dipelihara’. Dia mencontohkan korporasi terlibat perkara di KPPU yakni PT Agung Perdana Bulukumba. Direkturnya, Agung Sucipto ikut jadi tersangka bersama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

“Kelima, pelaku kejahatan, sebagiannya, selalu saja menjadi bagian dari The ruling party atau partai yang menjadi bagian dari kekuasaan karena Nurdin Abdulah, ternyata, diusulkan dan didukung oleh partai penguasa,” kata Bambang Widjojanto.

BW berharap kasus Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bisa diungkap tuntas oleh KPK. 

“Jika benar ada korupsi di Sulsel dan diduga melibatkan gubernurnya semoga penyidikan KPK mau dan mampu mengungkap itu semua,” harap dia.