PALANGKA RAYA - Polres Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, menangkap enam orang tersangka pelaku pembunuhan di Pangkalan Bun Park beberapa waktu lalu.
"Keenam tersangka tersebut berinisial RK, HW, NR, AG, LK, dan FH. Mereka merupakan segerombolan anak punk yang kerap sekali berkeliaran di Kota Pangkalan Bun," kata Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman di Pangkalan Bun dilansir ANTARA, Rabu, 21 Februari.
Sebelumnya, pada Jumat 9 Februari 2024 lalu, warga Kabupaten Kobar dikejutkan dengan adanya seorang laki laki dalam keadaan tidak sadarkan diri di salah satu gazebo Pangkalan Bun Park dengan kondisi hidung dan mulut mengeluarkan darah.
Adanya kejadian tersebut, Polres Kobar langsung menindaklanjuti kejadian itu, dan berhasil menangkap enam tersangka tersebut.
Yusfandi menjelaskan, motif kejadian yang dilakukan oleh keenam tersangka yaitu berawal dari istri dari salah satu anak punk tersebut melapor mendapatkan perlakuan tidak terpuji dari korban.
"Mereka ini berada di Pangkalan Bun Park untuk minum-minuman keras, lalu istri HW berinisial G ini datang dan melapor kepada tersangka bahwa dirinya mengaku telah diselimuti oleh korban. Dalam keadaan mabuk tersangka HW dan RK mendatangi korban untuk menanyakan kebenarannya, namun mereka tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, kemudian mereka memukul dan mengenai bagian kepala korban," jelasnya.
Selanjutnya, empat tersangka lainnya menyusul kedua tersangka dan ikut memukuli korban, hingga korban tersungkur dan lemas tak berdaya.
"Saat korban dalam keadaan lemas dan tak berdaya, tersangka HW merekam korban untuk membuat pengakuan peristiwa yang dialami oleh istrinya, kemudian tersangka HW menyuruh tersangka AG untuk mengikat kaki korban di pagar, dengan tujuan agar korban tidak dapat melarikan diri dan secara sengaja tidak ada melakukan pertolongan terhadap korban," jelasnya.
BACA JUGA:
Setelah melakukan aksi kejinya tersebut, para tersangka pergi untuk beristirahat. Pada pukul 05.30 WIB para tersangka bangun dan melihat korban dalam keadaan tidak bernyawa dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut serta bagian belakang kepala.
"Mengetahui hal itu, para tersangka ini langsung pergi melarikan diri, dan mereka berhasil ditangkap oleh anggota kita di Kabupaten Kotawaringin Timur," bebernya.
Dari kejadian tersebut barang bukti yang berhasil di amankan satu buah sapu lantai dalam keadaan terbelah dua, dan satu unit ponsel.
Atas kejadian tersebut keenamnya di kenakan pasal 338 KUH pidana Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH pidana atau pasal 170 ayat 2 ke 3 KUH pidana
"Dengan ancaman selama lamanya 15 tahun hukuman penjara," ujar Yusfandi.