JAKARTA - Otoritas Ukraina mengatakan pada Hari Minggu, mereka telah membuka penyelidikan atas dugaan penembakan oleh pasukan Rusia terhadap enam tentara Ukraina yang tidak bersenjata di Kota Avdiivka, dan dua lainnya di sebuah desa di wilayah yang sama, setelah Rusia mengklaim kendali penuh atas kota tersebut.
"Penyelidikan terhadap penembakan tawanan perang Ukraina yang tidak bersenjata di Avdiivka dan Vesele telah diluncurkan,” kata kantor kejaksaan di wilayah Donetsk melalui saluran Telegram-nya, melansir Reuters 19 Feberuari.
Kantor kejaksaan Donetsk mengatakan, sebuah potongan video yang diambil dengan drone menunjukkan seorang tentara Rusia menembak dua tentara Ukraina yang ditangkap dari jarak dekat di desa Vesele.
"Karena tidak ingin membiarkan para tahanan hidup, penjajah membunuh mereka dengan senjata otomatis," kata kantor tersebut, tanpa menyebutkan kapan insiden itu terjadi.
Sebelumnya, saluran resmi Telegram pasukan darat Ukraina pada Hari Minggi membagikan video yang tampaknya diambil dari drone yang menampilkan orang-orang berseragam di parit sempit.
Seseorang bersenjata yang diidentifikasi oleh unggahan tersebut sebagai orang Rusia, terlihat mendekati dua orang berseragam yang diidentifikasi sebagai orang Ukraina dan kemudian melepaskan senjatanya dan tampaknya menembak mereka berdua.
Warga Ukraina dalam rekaman tersebut tampaknya tidak berusaha membela diri dan berada di parit sempit dalam satu barisan, saat tentara lain mendekat dan tampaknya menangkap mereka berdua.
Setelah konfrontasi awal, dua orang yang terluka terlihat terjatuh ke samping di dalam parit, bergerak-gerak. Orang lain kemudian terlihat berdiri kembali sebentar, sebelum muncul untuk menembak mereka berdua lagi.
BACA JUGA:
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi email Reuters yang dikirim di luar jam kerja reguler untuk meminta komentar atas tuduhan tersebut, yang terbaru dari serangkaian tuduhan yang dilontarkan oleh jaksa Ukraina bahwa mereka telah membunuh tawanan perang. Rusia membantah klaim tersebut.