Pertempuran di Ukraina Timur Memanas, Kyiv Sebut Rusia Gunakan Taktik Bumi Hangus
Kondisi Kota Bakhmut. Ukraina. (Wikimedia Commons/Armed Forces of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia meningkatkan serangannya ke kota-kota garis depan di wilayah Ukraina timur, saat beredar kabar Ukraina mengubah beberapa rencana serangan balasan seiring dengan kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat.

Rusia menggempur posisi Ukraina di sekitar Bakhmut yang terkepung di wilayah Donetsk timur dan kota-kota lain dengan serangan udara dan rentetan artileri, kata Kyiv.

"Musuh beralih ke apa yang disebut taktik bumi hangus di Suriah. Mereka menghancurkan bangunan dan posisi dengan serangan udara dan tembakan artileri," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, tentang Bakhmut, melansir Reuters 11 April.

Kota kecil yang kini sebagian besar hancur di tepi wilayah yang dikuasai Rusia di Donetsk itu, telah menjadi medan pertempuran terbesar dalam perang.

Kepala wilayah Donetsk yang dikuasai Moskow, Denis Pushilin, mengatakan bahwa pasukan Rusia kini menguasai 75 persen wilayah kota tersebut.

Selain Bakhmut, militer Moskow juga menargetkan Kota Avdiivka.

"Rusia telah mengubah Avdiivka menjadi kehancuran total," kata Pavlo Kyrylenko, gubernur regional Donetsk, menggambarkan serangan udara pada Hari Senin yang menghancurkan sebuah gedung bertingkat.

"Secara keseluruhan, sekitar 1.800 orang tinggal di Avdiivka, yang semuanya mempertaruhkan nyawa setiap hari," ungkapnya.

Selain menggempur Avdiivka, pasukan Rusia juga menargetkan Kota Maryinka dan Kranohorivka di sebelah barat daya, serta Vuhledar, sebuah kota di puncak bukit yang menjadi target serangan Rusia selama beberapa minggu, kata staf umum Ukraina.

Di Chasiv Yar, kota besar pertama di sebelah barat Bakhmut, hanya sedikit bangunan yang masih utuh dan penduduk setempat yang mengantre untuk mengambil makanan dan bantuan lainnya bahkan tidak bergeming saat mendengar suara artileri.

"Dulu memang menakutkan, tapi sekarang kami sudah terbiasa. Anda bahkan tidak memperhatikan," ujar seorang relawan kemanusiaan berusia 50 tahun, Maksym.

Syrskyi mengatakan, Moskow mengirimkan pasukan khusus dan unit-unit udara untuk membantu serangan mereka di Bakhmut karena anggota kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, yang menjadi ujung tombak penyerangan Bakhmut, sudah kehabisan tenaga.

Diketahui, Donetsk adalah salah satu dari empat provinsi di Ukraina timur dan selatan yang dinyatakan dianeksasi oleh Rusia tahun lalu, berusaha untuk sepenuhnya menduduki wilayah tersebut dalam apa yang tampaknya merupakan pergeseran dalam tujuan perangnya, setelah gagal menyerbu negara tersebut setelah invasi pada Bulan Februari 2022.

Sementara, menguasai Bakhmut dapat memungkinkan Rusia untuk secara langsung menargetkan garis pertahanan Ukraina di Chasiv Yar dan membuka jalan bagi pasukannya untuk maju ke dua kota besar di wilayah Donetsk - Kramatorsk dan Sloviansk.