JAKARTA – Figur Susilo Bambang Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa dan Soekarwo dinilai memegang kunci kemenangan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur pada Pemilu 2024.
Menurut pengamat politik Unesa, Agus Fauzi, hasil hitung cepat yang menempatkan paslon Prabowo-Gibran di urutan pertama di Jawa Timur dengan kisaran 65 persen suara membuktikan kekuatan sosok SBY, Khofifah dan Soekarwo.
“Memang harus dipahami keberadaan Khofifah, SBY, Pakde Karwo yang di mana ketiganya mendukung paslon 02 meski dengan cara berbeda-beda pintunya, memberi dampak cukup besar ke Prabowo-Gibran,” ujarnya, Minggu 18 Februari.
Dia mengungkapkan, ketiga tokoh tersebut punya cara tersendiri dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, yakni Pakde Karwo mencari suara di kelompok nasionalis, Khofifah berperan mencari suara di kalangan Nahdliyin, utamanya kader Muslimat NU, sementara SBY berperan dalam suara kelompok Mataraman.
BACA JUGA:
“Kontribusi ketiganya besar meskipun tidak bersatu dalam artian berjuang dengan cara masing-masing. Pakde Karwo adalah simbol serta orang yang hebat di kelompok nasionalis. Pakde bisa masuk ke kelompok nasionalis dan bisa berkomunikasi dengan berbagai pesantren. Hubungan Pakde dengan kelompok-kelompok itu sangat bagus, sehingga sampai hari ini hubungan tidak putus semua,” terang Fauzi.
“Lalu Khofifah bisa mengoptimalkan suara Muslimat NU. Suara Muslimat, tentunya juga PBNU lebih bergerak adanya Khofifah di Jatim, namun dominan sumbangan suara Khofifah dari Muslimatnya yang kadernya di Jatim jutaan,” lanjutnya.
“Sementara, Pak SBY sebagai orang mantan Presiden dan putra asli dari Jawa Timur, suaranya dari titik Mataraman sangat berpengaruh untuk paslon Prabowo-Gibran,” sambung Fauzi.
Dia juga menyatakan, kerja keras kader partai pengusung, termasuk Partai Gerindra Jatim sebagai lokomotif juga berperan besar dalam sumbangsih suara Prabowo-Gibran. “Tentu juga kelompok-kelompok relawan yang secara sadar diri dan tanpa komando mereka turut andil memberi suara ke paslon 02,” kata Fauzi.