Demokrat Percaya Diri Anies Baswedan Pilih AHY karena Sosok SBY Kuat di Jatim
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY bersama Anies Baswedan (Instagram @agusyudhoyono)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat masih percaya diri ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dipilih Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampinginya maju pada Pilpres 2024. 

Hal itu dikatakan Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, merujuk kriteria yang diinginkan Anies.

Jika dilihat dari elektabilitas, menurutnya, sosok AHY sangat tepat untuk menjadi cawapres Anies ketimbang tokoh lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"SMRC menyampaikan kalau pada saat ada perbandingan Mas AHY dan Khofifah, elektabilitas pada saat itu Anies-AHY dengan Anies-Khofifah itu lebih tinggi Anies-AHY secara elektabilitas," ujar Herzaky, kepada wartawan, Kamis, 13 April. 

Kemudian, sosok Jawa Timur yang bisa membantu Anies juga masuk pada kriteria AHY. Di mana kekuatan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jawa Timur juga masih sangat besar. 

"Kalau kita bicara mengenai battle ground, battle ground itu bukan hanya Jawa Timur, battle ground itu Indonesia, kalau bisa bantu suara di Jawa Timur tapi tidak bisa bantu di daerah lain buat apa, bagaimana kita bisa semuanya, nah ini kan mesti dihitung benar," jelas Herzaky.

"Kalau bicara mengenai Jawa Timur dari SMRC itu juga menyampaikan bahwa kalau Demokrat Mas AHY itu ada kelebihannya, bagaimana pun ini ada sosok Pak SBY gitu, Pak SBY yang sangat kuat di Jawa Timur," tambahnya. 

Selain itu, kata Herzaky, AHY juga punya kelebihan lain yakni modal mesin politik Partai Demokrat untuk bisa membantu kemenangan Anies pada Pilpres 2024.

"Mas AHY punya mesin politik untuk Partai Demokrat yang bisa digerakkan," tegasnya.

Meski begitu, Herzaky mengatakan, Demokrat tetap menyerahkan keputusan terkait sosok cawapres kepada Anies. Terpenting, kata dia, sosok tersebut bisa membawa kemenangan di Pilpres 2024.

"Kalau dari kami melihatnya ya silahkan saja, dan sah-sah saja, kalau banyak pertimbangan dan banyak survei banyak riset banyak pakar menyampaikan suka. karena bagaimanapun kita kan ingin menang," pungkasnya.