Kecam Tindakan Israel dalam Perang Gaza dan Nilai PBB Gagal, Presiden Brasil Lula: Pembunuhan Harus Dihentikan
Presiden El-Sisi menerima Presiden Lula. (Sumber: government agency)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan pada Hari Kamis, Perserikatan Bangsa Bangsa telah gagal menyelesaikan konflik internasional di Jalur Gaza, mengecam tindakan Israel di wilayah kantong Palestina.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Lula saat ia berada di Mesir, menemui Presiden Abdel Fattah El-Sisi dan menyambangi markas Liga Arab di Kairo.

"Perilaku Israel tidak ada penjelasannya: dengan dalih memerangi Hamas, mereka membunuh perempuan dan anak-anak," katanya usai pertemuan dengan Presiden El-Sisi, melansir Reuters 17 Februari.

Lebih jauh Pemimpin Brasil tersebut mengatakan, Palestina harus diakui sebagai negara berdaulat dan diterima di PBB sebagai anggota penuh, serta menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB.

"Lembaga multilateral yang dibentuk untuk membantu memecahkan masalah ini tidak berfungsi. Itulah sebabnya Brazil berkomitmen untuk melakukan perubahan yang diperlukan dalam badan pemerintahan global, dan kami berharap dapat mengandalkan dukungan Mesir," katanya kepada wartawan bersama Presiden El-Sisi.

Presiden Lula juga mengatakan, Dewan Keamanan permanen harus diperluas dan hak vetonya dihapuskan.

"Anggota tetap Dewan Keamananlah yang mengobarkan perang," katanya.

Selain menemui Presiden El-Sisi, Presiden Lula juga menyambangi markas Liga Arab yang berada di Kairo. Kedatangan Presiden Lula disambung oleh Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul Gheit, dikutip dari Arab News.

Mengenang Brasil adalah negara Amerika Latin pertama yang menerima status pengamat di organisasi tersebut, ia bangga dengan ikatan sejarah dan budaya yang menyatukan Brasil dan dunia Arab.

Berbicara kemudian kepada Liga Arab, Presiden Lula mengatakan Brasil mengutuk serangan Hamas terhadap warga sipil Israel pada 7 Oktober, namun respons Israel "tidak proporsional dan tidak pandang bulu" serta tidak dapat diterima.

Presiden Lula mengatakan, tidak akan ada perdamaian tanpa pembentukan negara Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

"Pembunuhan harus dihentikan," tegasnya.