Bagikan:

JAKARTA - Prancis dan Ukraina akan menandatangani perjanjian bilateral mengenai komitmen keamanan pada Hari Jumat ini, saat Presiden Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kata Kepresidenan Prancis pada Hari Kamis.

Presiden Macron diperkirakan akan menyelesaikan perjanjian keamanan di Ukraina bulan ini, namun ia menunda perjalanan tersebut karena alasan keamanan.

"Karena perang agresi Rusia terhadap Ukraina akan segera memasuki tahun ketiga, kunjungan ini akan menjadi kesempatan bagi Presiden untuk menegaskan kembali tekad Prancis untuk terus memberikan, dalam jangka panjang dan dengan semua mitranya, dukungan yang tak tergoyahkan. untuk Ukraina dan rakyat Ukraina," kata Kepresidenan Prancis, dikutip dari Reuters 15 Februari.

Terpisah, Kepresidenan Ukraina juga membenarkan rencana kunjungan Presiden Zelensky ke Prancis dan Jerman.

Ketika Kyiv mencari keanggotaan NATO dan melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama dua tahun, para diplomat mengatakan Presiden Zelensky akan menyelesaikan jaminan keamanan bilateral dengan Prancis dan Jerman minggu ini, setelah memulai pembicaraan pada bulan Juli.

Kantor Macron mengatakan rincian perjanjian tersebut akan diberikan pada konferensi pers.

Perjanjian tersebut akan menguraikan kerangka bantuan kemanusiaan dan keuangan jangka panjang, dukungan untuk rekonstruksi dan bantuan militer. Menurut dua diplomat yang mengetahui pembicaraan tersebut, Prancis akan mengumumkan dana sebesar 200 juta euro untuk proyek sipil yang akan dilaksanakan oleh perusahaan Prancis.

Namun, mereka tidak akan memberikan komitmen keuangan khusus untuk pengiriman senjata karena Paris harus kembali ke parlemen untuk mendapatkan persetujuan, kata para diplomat.

Presiden Macron kemungkinan besar akan membuat pengumuman publik. Dia telah mengatakan Paris akan mengirimkan pasokan rutin rudal udara-ke-permukaan dan 40 rudal jelajah jarak jauh tambahan.