PALANGKA RAYA - Nasib nahas dialami seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun di Jalan Ramin II Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Saat dibonceng sang ibu untuk mengejar perampok, bocah ini malah terjatuh dalam drainase berukuran besar dan tewas seketika.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, peristiwa terjadi ketika sang ibu berinisial PR, warga Jalan RTA Milono Gang Sampit menjadi korban penjambretan. Pelaku merampas telepon seluler miliknya.
"Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 25 Februari kemarin sekitar pukul 13.50 WIB dan korbannya ada dua orang. Sang ibu mengalami luka-luka dan anaknya meninggal dunia," kata Jaladri di Palangka Raya dilansir Antara, Jumat, 27 Februari.
Korban dan anaknya memang tengah melintas di lokasi perkara. Tiba-tiba saja datang seorang pria tak dikenal merampas telepon seluler milik PR.
Atas kejadian ini, korban lalu memacu gas motornya dan mengejar pelaku. Nahas, saat berada di Jalan Ramin II persimpangan Jalan Nyai Undang, PR tiba-tiba lepas kendali hingga mengakibatkan dia bersama anak terjatuh ke dalam drainase.
"Kedua korban yang mengalami kecelakaan itu langsung dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Sang ibu yaitu PR masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka akibat benturan keras di lokasi kejadian," katanya.
BACA JUGA:
Polisi setempat memintai keterangan sejumlah warga yang diduga mengetahui persis peristiwa yang menimpa anak dan ibu tersebut.
"Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian bahwa ponsel milik korban berhasil dirampas oleh pelaku. Saat itu korban dan pelaku sempat melakukan aksi kejar-kejaran hingga mengakibatkan korban terjatuh ke dalam drainase," ungkap Jaladri.
Ditambahkan jebolan Akpol 1995 itu, pihaknya juga sudah menghubungi suami dan keluarga korban. Kepolisian masih mengidentifikasi pelaku, juga terus melakukan penyelidikan agar perkara tersebut bisa terungkap.
"Semoga perkara ini segera terungkap dan pelakunya bisa kami amankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," beber orang nomor satu di Jajaran Polresta Palangka Raya itu.
Sementara itu, Suparji warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan, dirinya sempat mendengar suara teriakan wanita dari Jalan Ramin II. Saat itu motor yang dinaiki ibu dan anak tersebut masuk ke dalam drainase.
Melihat kejadian itu, warga membantu dan mengevakuasi keduanya ke rumah sakit. Saat ditanya untuk menghubungi keluarga ternyata ponsel milik korban tidak ada karena dibawa oleh pelaku.
"Kami mau pinjam ponsel korban untuk menelepon keluarganya, korban bilang kalau telepon selularnya diambil oleh pria yang sudah kabur. Kami melihat anak dia memang mengalami luka-luka akibat terjatuh tersebut," demikian Suparji.