Ibu Korban Akui Anaknya yang Hanyut di Kalimalang Alami Keterbelakangan Mental
Petugas gabungan melakukan pencarian bocah 15 tahun yang jatuh ke sungai Kalimalang/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA – Bocah 15 tahun yang hanyut di sungai Kalimalang, Jakarta Timur adalah penyandang disabilitas. Bocah inisial HM itu mengalami gangguan berbicara dan keterbelakangan mental. Hal tersebut disampaikan oleh ibunya, Husnul Khotimah.

Penjelasan Husnul senada dengan suaminya, Superkir, ayah HM. Kata Husnul, bocah yang saat itu memakai kaos merah celana abu-abu, diajak oleh ayahnya mencuci motor di tepi sungai Kalimalang, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Ketika sedang duduk di pinggir kali, HM sempat bermain-main sambil berusaha menyentuh air sungai dengan tangannya. Katanya, saat itu HM hilang keseimbangan lalu terjatuh.

"Ikut bapaknya nyuci motor, dia lagi duduk terus sambil main-main gitu, lambai tangan ke air, terus dia jatuh," terang Husnul Khotimah kepada VOI di lokasi, Kamis, 7 Juli.

Ayahnya, lanjut Husnul, sempat menolong HM yang terjungkal ke kali. Namun karena ia menganggap suaminya sudah tua, tenaganya tidak begitu kuat menahan bobot HM yang terdorong arus sungai. Sehingga, masih menurut Husnul, Superkir melepasnya. HM pun terseret arus mengarah ke Cawang.

"Bapak sempat nolongin, tapi gak kuat nahannya. Dia anak berumur 15 tahun. Dia juga disabilitas tuna wicara, sama mental juga," ujar Husnul.

Sebelumnya diberitakan, HM (15), bocah penyandang disabilitas hilang tenggelam di aliran Sungai Kalimalang, Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat, Kalimalang, Jakarta Timur. Saat kejadian HM menemani ayahnya sedang mencuci motor, Kamis, 7 Juli sekitar pukul 11.00 WIB.