JAKARTA - Dubai berhasil mencatat rekor jumlah pengunjung wisatawan tahun lalu, saat salah satu kota sekaligus emirat di Uni Emirat Arab (UEA) terus berkembang menjadi salah satu destinasi wisata global.
Sebanyak 17,15 juta pengunjung wisatawan internasional tahun 2023 lalu, bertambah sebanyak 19,4 persen dibanding rekor sebelumnya sebanyak 16,73 juta penonton pada tahun 2019, menurut data terbaru yang diterbitkan oleh Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai.
"Kemampuan Dubai untuk terus menghasilkan pengalaman perjalanan dan pariwisata baru yang beragam dan menyegarkan yang melayani beragam pengunjung telah menjadi faktor kunci di balik kinerja luar biasa ini," kata Putra Mahkota Dubai dan Ketua Dewan Eksekutif Emirat Sheikh Hamdan bin Mohammed, dalam pernyataan Kantor Media Dubai, melansir The National News 7 Februari.
"Dengan beberapa indikator yang kinerjanya lebih baik dibandingkan sebelum pandemi, hasil tahun ini menandai Dubai sebagai titik fokus pertumbuhan dalam lanskap pariwisata global," lanjutnya.
Menjadi salah satu pusat komersial, pariwisata dan keuangan utama di Timur Tengah, Dubai mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat sejak bangkit kembali dari perlambatan yang disebabkan oleh pandemi.
In 2023, Dubai welcomed a record-breaking 17 million international visitors. This remarkable growth of 19.4% firmly established Dubai as a leading destination. The city is at the forefront of the global tourism sector, with one of the world's highest hotel occupancy rates of… pic.twitter.com/wm0dTfxJEV
— Hamdan bin Mohammed (@HamdanMohammed) February 7, 2024
Perekonomian emirat meningkat sebesar 3,3 persen per tahun dalam sembilan bulan pertama tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan di sektor pariwisata dan transportasi, kata kantor media bulan lalu.
Wisatawan asal Kawasan Teluk dan Mena menjadi pengunjung terbanyak dengan menyumbang 28 persen dari total keseluruhan, diikuti oleh Eropa Barat dan Asia Selatan, masing-masing sebesar 19 persen dan 18 persen.
Di belakangnya, ada wisatawan dari Rusia bersama negara-negara pecahan Uni Soviet dan Eropa Timur yang menyumbang 13 persen dari total pengunjung.
Gabungan kawasan Asia Utara dan Asia Tenggara menyumbang 9 persen, sedangkan Amerika menyumbang 7 persen terhadap total pengunjung yang bermalam di emirat tersebut.
Sementara itu, rata-rata tingkat hunian hotel meningkat menjadi 77,4 persen pada tahun lalu, dari 72,9 persen pada tahun sebelumnya dan juga melampaui rata-rata tingkat hunian hotel sebesar 75,3 persen yang dilaporkan pada tahun 2019, menurut data terbaru.
Pasokan kamar hotel di emirat tumbuh sebesar 19 persen dibandingkan tingkat tahun 2019. Jumlah penghuni kamar malam juga melonjak ke rekor tertinggi yaitu 41,70 juta, menandai peningkatan tahunan sebesar 11 persen dan peningkatan substansial sebesar 30 persen dari angka sebelum pandemi.
Sedangkan tarif harian rata-rata pada tahun 2023 sama dengan angka pada tahun 2022 sebesar 536 dirham UEA (146 dolar AS), sementara RevPar (pendapatan per kamar yang tersedia), yang merupakan ukuran kinerja hotel, naik 6 persen menjadi 415 dirham UEA.
BACA JUGA:
Adapun lama menginap adalah 3,8 malam pada tahun 2023, meningkat 10 persen dari tingkat tahun 2019, menurut data.
"Dengan strategi Agenda Ekonomi Dubai D33 yang menjadi kompas ekonomi kami selama sepuluh tahun ke depan, kami berkomitmen untuk memperkuat sektor pariwisata, meningkatkan aset dan infrastruktur kami, dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang lebih luas,” kata Helal Al Marri, direktur jenderal Departemen Ekonomi dan Pariwisata.
Diketahui, persediaan hotel Dubai pada akhir Desember 2023 mencapai 150,291 kamar dengan 821 hotel, dibandingkan dengan 146,496 kamar pada tahun sebelumnya di 804 hotel, menurut data.