475 ASN Belum Ikuti Pemetaan Kompetensi, BKD Segera Tuntaskan Tahun Ini
FOTO ISTIMEWA

Bagikan:

TANJUNG SELOR – Tes pemetaan kompetensi melalui sistem CAT untuk Aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) akan belanjut tahun ini.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara akan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menggelar tes tersebut.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Yusuf Suardi, mengatakan pada akhir 2023 tercatat 1.904 ASN yang mengikuti penilaian potensi (tahap dua), dari 2.375 ASN di luar tenaga pengajar dan nakes.

"Jadi masih ada sekitar 475 yang belum ikut pemetaan. Berikutnya akan kami agendakan bulan ini, jadi yang belum kami harap bisa ikut secara keseluruhan," jelas Yusuf Suardi, Selasa, 6 Februari.

Dari keseluruhan hasil penilaian potensi tahun sebelumya 51 persen ASN masuk kelompok rencana suksesi. Dengan asumsi penilaian kinerja seluruhnya sesuai ekspektasi. 

"Nanti hasil keseluruhan ini kalau sudah rampung akan diberikan ke Pejabat Pembina Kepegawaian (gubernur) sebagai bahan laporan," jelasnya.

Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka mewujudkan talent management nasional serta meningkatkan nilai Indeks Profesionalitas ASN (IPASN) dan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK).

Penilaian/pemetaan kompetensi dan potensi bagi pegawai dengan metode CACT-BKN sangat diperlukan untuk memperkuat hasil penilaian dengan sistem merit yang akan diimplementasikan.

Sebelumnya, Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang menegaskan ada empat skill generik yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup  (Pemprov) Kaltara.

Diantaranya, mampu menggunakan information, media, and technology skills. Kemudian, menambah life and career skills. 

Selanjutnya, mengembangkan learning and innovation skills. Dan, memiliki skill komunikasi yang efektif.

Sementara itu, Kepala Kantor Regional (Kakanreg) VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN), A. Darmuji  mengungkapkan, kriteria yang dibutuhkan oleh ASN adalah memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi. Sehingga bisa membangun seluruh ASN agar bisa ditempatkan sesuai dengan kompetensi.

"Harapan kami kaltara dalam visi misinya akan didukung oleh ASN yang berkualitas, jadi sudah sesuai dengan aturan dan tahapannya," katanya.

Menurutnya, penilaian potensi dan kompetensi dengan Computer Assisted Competency Test Badan Kepegawaian Negara (CACT-BKN) merupakan hasil dari implementasi sistem merit. Tujuannya, untuk mewujudkan SDM ASN yang unggul.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah pusat telah mencanangkan manajemen ASN berbasis sistem merit dengan mengedepankan manajemen talenta sebagai kegiatan prioritas," pungkasnya.