Bagikan:

BALIKPAPAN - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo kembali menyinggung soal program makan siang gratis yang kerap disuarakan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Katanya, jika program ini diberikan untuk menangani stunting atau tengkes justru tidak tepat.

Ganjar menyampaikannya saat menghadiri Hajatan Rakyat Kalimantan Timur di BSCC Dome Balikpapan pada hari ini, Selasa, 6 Februari. Awalnya, ia menyinggung tak setuju jika program makan siang gratis dianggap sebagai langkah mengatasi tengkes.

“‘Pak Ganjar setuju enggak dengan program makan gratis?’, untuk apa? Kalau untuk stunting salah,” kata Ganjar dalam pidatonya dihadapan para pendukungnya.

“Telat. Pemahaman ini yang tidak didapat (masyarakat, red),” sambung eks Gubernur Jawa Tengah itu.

Alih-alih memberikan makan siang gratis, intervensi tengkes sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara. “Satu, periksa rutin. Kedua, asupan gizi. Maka, insyaallah, anaknya lahir sehat. Lahir ibunya sehat,” kata Ganjar

“Itulah pentingnya kenapa ibu hamil butuh gizi yang baik, asupan gizi baik agar anaknya nanti tidak stunting,” sambung eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Selain kesehatan, pasangan nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud punya program ‘1 Keluarga Miskin, Satu Sarjana’ untuk memberi kemampuan bagi anak.

“Kalau mereka sudah tumbuh baik, sehat, mendapatkan pendidikan pelajaran yang baik maka mereka akan siap bekerja dengan baik,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, janji pemberian makan siang gratis yang digagas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disoroti saat debat terakhir pada Minggu malam, 4 Februari kemarin. Momen ini terjadi ketika Ganjar mengungkap ketidaksetujuan terhadap program ini.

Mulanya, Prabowo bertanya ke Ganjar terkait program makan gratis jika dia terpilih. “Pak Ganjar kita mengetahui banyak anak-anak kita yang kekurangan gizi, stunting,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut.

“Saya ingin bertanya apakah bapak setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan ekstrim dan mengurangi angka kematian ibu-bu pada saat melahirkan?,” tanyanya kepada Ganjar.

“Kalau memberi makanan kepada anak-anak untuk mencegah stunting saya tidak setuju karena bapak telat,” jawab Ganjar dalam debat tersebut.