Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengkritik keras cara Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Joe Biden menangani perang di Gaza, menuduhnya menguntungkan Hamas dan berpendapat Israel akan lebih baik berurusan jika berurusan dengan Donald Trump.

"Alih-alih memberi kami dukungan penuh, (Presiden Joe) Biden sibuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar, yang disalurkan ke Hamas," kata Ben Gvir dalam wawancara dengan Wall Street Journal yang diterbitkan pada Hari Minggu, dikutip dari The Times of Israel 4 Februari.

"Jika Trump berkuasa, tindakan AS akan sangat berbeda," tandasnya.

Komentar menteri sayap kanan tersebut muncul Menteri Pertahanan Yoav Gallant secara terbuka berterima kasih kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Pemerintahan Biden "atas upaya mereka dalam mengupayakan kerangka kerja untuk kembalinya sandera Israel, atas komitmen mereka terhadap keamanan Israel, dan kepemimpinan mereka dalam memperkuat keamanan di kawasan Timur Tengah.”

Diketahui, sejak serangan gencar kelompok Hamas pada 7 Oktober, Pemerintahan Presiden Biden mempercepat penjualan amunisi senilai ratusan juta dolar ke Israel, tanpa melakukan tinjauan Kongres.

Di sisi lain, Gedung Putih juga mendorong Yerusalem untuk mengizinkan lebih banyak bantuan menjangkau warga Gaza, dilaporkan mempertimbangkan penggunaan pasokan senjata sebagai pengaruh untuk menekan Israel agar mengurangi jumlah korban jiwa. intensitas operasinya di Jalur Gaza.

Pendekatan ini, ditambah dengan kritik pemerintah terhadap seruan berulang-ulang Ben-Gvir kepada Israel untuk mendorong "emigrasi sukarela" penduduk Jalur Gaza, telah memicu kemarahan menteri tersebut, sehingga membuatnya baru-baru ini menyatakan bahwa Israel "bukanlah bintang lain dalam bendera Amerika."