Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat tidak berencana menjatuhkan kepada pejabat Pemerintah Israel, setelah sebelumnya sejumlah nama menteri Israel dilaporkan akan dijatuhi sanksi Washington.

Pejabat senior Gedung Putih mengatakan, pihaknya saat ini tidak memiliki rencana untuk menargetkan pejabat Israel dengan sanksi ekonomi, setelah Pemerintahan Presiden Joe Biden menjatuhkan sanksi terhadap empat orang yang dituduh secara langsung melakukan kekerasan atau intimidasi di Tepi Barat.

"Tidak ada rencana untuk memberikan sanksi kepada pejabat Pemerintah Israel saat ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, melansir CNN 2 Februari.

"Ini adalah serangkaian penunjukan awal. Saya tidak akan memberikan pratinjau apakah akan ada lebih banyak lagi atau tidak, tetapi ini adalah alat baru yang akan kami pertimbangkan untuk digunakan dengan tepat," terangnya.

Sebelumnya, Axios pada Hari Kamis melaporkan, pemerintah mempertimbangkan untuk menjatuhkankan sanksi kepada beberapa menteri ultra-konservatif Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Kedua menteri tersebut diketahui secara vokal menyerukan relokasi massal warga Palestina dari Gaza untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.

Ben-Gvir sendiri merupakan menteri sayap kanan yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan dan tindakan yang kontroversial, bahkan sebelum perang Hamas-Israel pecah di Gaza 7 Oktober lalu.

Sewaktu baru menjabat pada Januari 2023, ia berkunjung ke Kompleks Masjid Al-Aqsa, langkah yang menuai kritik lantaran bisa menimbulkan eskalasi. Sepekan kemudian, ia menginstruksikan polisi untuk mencopot bendera Palestina di ruang publik.

Setelah perang pecah di Gaza, Ben-Gvir beberapa kali menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Desember lalu, ia mengancam keluar dari koalisi jika perang dengan Hamas tidak dilanjutkan dengan kekuatan penuh.

Ia juga mengambil langkah-langkah untuk mempersenjatai warga sipil Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober dan, menurut The New York Times, menjanjikan 10.000 senjata ke kota-kota di seluruh Israel, termasuk permukiman Israel di wilayah Palestina.

Terbaru, ia memperingatkan tidak akan menyetujui keputusan apa pun untuk membebaskan para tahanan terkait kelompok militan Hamas, dalam apa yang disebut sebagai pembebasan ribuan tahanan Palestina, bagian dari proposal pembebasan sandera Israel.