Bagikan:

CIKARANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa pemerintah telah menambah anggaran sebesar Rp14 triliun untuk penyediaan pupuk bersubsidi. Langkah ini diambil dengan tujuan mencapai target pengadaan pupuk bersubsidi sebanyak 7,7-7,8 juta ton pada tahun ini.

"Pemerintah menyediakan pupuk subsidi tahun ini sebanyak 5,2 juta ton, kemudian alokasinya ditambah oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) sebanyak 2,5 juta ton, sesuai dengan target pengadaan sebesar 7,7 sampai 7,8 juta ton," ungkap Airlangga Hartarto di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu, 4 Februari.

Penambahan alokasi ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi yang akan diberikan kepada 14,3 juta petani pada tahun ini. Presiden Jokowi telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp14 triliun dari pagu semula sebesar Rp26 triliun untuk pengadaan tambahan 2,5 juta ton pupuk bersubsidi.

Airlangga Hartarto menyatakan niatnya untuk meminta Kementerian Pertanian dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera merealisasikan bantuan ini, memastikan pupuk dapat segera tersedia bagi petani.

Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bekasi mencapai 9.111 ton, dengan penyaluran sebanyak 15 persen atau 1.367 ton per 3 Februari 2024. PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai penyalur pupuk melalui Gudang Lini III telah menampung 4.088 ton pupuk bersubsidi di wilayah tersebut.

Dalam upaya mengurangi beban pemerintah, Airlangga Hartarto meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk ikut membantu menyediakan pupuk dengan harga terjangkau. Perusahaan milik negara itu pun menyelenggarakan Gebyar Diskon Pupuk selama Januari hingga Februari 2024 untuk mendukung musim tanam awal tahun ini.

Kabupaten Bekasi menjadi lokasi ke-29 dari 42 target penyelenggaraan Gebyar Diskon Pupuk 2024. PT Pupuk Indonesia membagikan 1.000 kupon tebus murah pupuk non-subsidi kepada petani di wilayah tersebut, memberikan diskon 40 persen untuk pembelian satu paket pupuk non-subsidi.

"Saya senang hari ini ada diskon pupuk karena masalah pertanian menjadi perhatian utama pemerintah," ujar Airlangga Hartarto