Bakal Beri Subsidi Lagi, Airlangga: Tekniknya Ada Macam-macam
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Aris Nurjani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali akan memberikan tambahan subsidi pupuk untuk masyarakat pada tahun 2024. Sebelumnya pemerintah juga akan memberikan Bantuan Langsung Tunai sebesar Rp600.000 bagi masyarakat untuk mitigasi resiko pangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat berbagai macam teknik dan cara dalam menambah sumber pendanaan untuk alokasi bantuan tersebut salah satunya untuk subsidi pupuk, pemerintah tidak menutup kemungkinan akan menerapkan skema automatic adjustment.

"Nanti itu tekniknya ada macam-macam cara. Bu Menkeu (Sri Mulyani) akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment," tuturnya kepada awak media, Senin, 5 Februari 2024.

Sebagai informasi, kebijakan automatic adjustment merupakan pencadangan belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang diblokir sementara pada Pagu Belanja K/L tahun anggaran 2023 sebesar 5 persen untuk menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik.

Sebelumnya, Pemerintah akan kembali melakukan automatic adjustment atau pemblokiran sejumlah anggaran belanja di kementerian/lembaga yang tidak prioritas ke prioritas sebesar Rp50,14 triliun dalam pagu anggaran belanja tahun anggaran 2024.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-1082/MK.02/2023 tentang Automatic Adjustment Belanja Kementerian/Lembaga tahun anggaran 2024.

Airlangga menegaskan, subsidi pupuk merupakan hal penting lantaran Indonesia sudah memasuki musim tanam sehingga pemerintah akan menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun atau setara 2,5 juta ton pupuk subsidi.

"Subsidi pupuk gak boleh terlambat, sehingga presiden sudah sepakat menyetujui untuk ditambahkan subsidi Rp 14 triliun," jelasnya.

Sebelumnya, jumlah petani yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 yakni sebanyak 14,3 juta petani dengan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5,2 juta ton.

Guna mengatasi adanya kekurangan jumlah pupuk bersubsidi, Presiden Joko Widodo pada 2 Januari 2024 juga telah memberikan arahan untuk menambah anggaran sebanyak Rp14 triliun atau sebanyak 2,5 juta ton pupuk bersubsidi.