Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan mengevaluasi kembali anggaran subsidi energi setelah bulan Juni 2024.

Dengan begitu, harga BBM dan LPG dijamin tidak naik.

Meski begitu, Airlangga tidak menjelaskan lebih rinci apakah subsidi akan ditambah atau tidak. Termasuk juga mengenai apakah harga BBM akan naik atau tidak.

“(Evaluasi energi) akan dilakukan setelah bulan Juni,” katanya di Isatana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 April.

Sekadar informasi, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp186,9 triliun di tahun 2024 ini.

Anggaran tersebut mencakup Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT), LPG Tabung 3 kilogram (kg) dan listrik.

Rinciannya Rp113,3 triliun subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, penggunaan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang dikeluarkan oleh pemerintah paling banyak bukan untuk bantuan sosial (bansos), melainkan subsidi BBM.

Keterangan itu disampaikannya dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat, 5 April.

“Anggaran perlinsos yg terbesar berupa subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk, PSO, kredit program dengan share 58,3 persen pada tahun 2024,” ujar Airlangga.

Airlangga memaparkan perlinsos pada tahun 2024 utamanya berasal dari kenaikan subsidi energi. Selain itu, bersunber dari pergerakan nilai tukar rupiah.

Realisasi harga Indonesia Crude Price di tahun 2023 sebesar 78,43 dolar per barel, sedangkan asumsi harga ICP Indonesia tahun 2024 sebesar 82 dolar per barel.

“Dan nilai tukar rupiah mengalami kenaikan rata-rata Rp15.230 menjadi rata-rata Rp15.664 di tahun 2024,” sebutnya.

“Kenaikan harga dan nilai tukar ini berimplikasi pada kenaikan subsidi energi tahun 2024 bila dibandingkan dengan 2023,” sambung Airlangga.