Kremlin Konfirmasi Ukraina Diberitahu Soal Pesawat Pengangkut POW, Rusia Sebut-sebut Rudal Barat
Ilustrasi pesawat Ilyushin IL-76. (Wikimedia Commons/Alexander Yampolsky)

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin mengonfirmasi jika pihak Ukraina sudah diberitahu perihal adanya pesawat pengangkut tawanan perang (POW), sementara diplomat senior Rusia menyebut-nyebut rudal yang digunakan bisa saja buatan Amerika Serikat (AS) atau Jerman.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Ukraina telah diberi tahu dahulu ada tawanan perang di dalam pesawat Ilyushin Il-76 yang ditembak jatuh oleh tentara Ukraina di Wilayah Belgorod, dalam sebuah wawancara dengan Izvestia.

"Di sini saya menyarankan agar kita berpedoman pada informasi yang datang dari pihak kita. Perwakilan kami mengatakan, informasi tersebut telah diberikan pada waktu yang tepat," kata Peskov, dilansir dari TASS 26 Januari.

Lebih jauh dia mengatakan, cara pertukaran dilakukan dirahasiakan.

"Ini adalah sesuatu yang tidak boleh dipublikasikan dan tidak boleh dipublikasikan di mana pun. Oleh karena itu, mungkin demi melanjutkan proses ini, kita sebaiknya tidak membahas semua rincian ini sekarang," tambah Peskov.

Dia menambahkan, penyidik sudah menangani kasus tersebut.

"Kita tahu bahwa kotak hitam telah ditemukan, kita tahu lubang dari elemen tumbukan telah ditemukan pada sisa-sisa badan pesawat. Oleh karena itu, para penyelidik harus menentukan jenis fragmentasi tersebut dan jenis senjata apa," jelas Peskov menyimpulkan.

Terpisah, Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia di PBB Dmitry Polyansky mengatakan, jika penggunaan sistem rudal permukaan-ke-udara buatan AS atau Jerman untuk serangan terhadap pesawat Ilyushin Il-76 yang mengangkut POW terkonfirmasi, negara-negara Barat akan terlibat dalam kejahatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kyiv.

"Menurut penyelidikan awal, angkatan bersenjata Ukraina melakukan serangan teroris ini menggunakan sistem rudal anti-pesawat. Rudal tersebut diluncurkan dari desa Liptsy di wilayah Kharkov," kata diplomat Rusia tersebut.

"Ini bisa saja rudal Patriot Amerika atau rudal Iris-T buatan Jerman. Jika benar, ini akan membuat pemasok amunisi Barat terlibat dalam kejahatan ini. Sama seperti mereka terlibat dalam penembakan di lingkungan damai di kota-kota Rusia yang dipersenjatai dengan senjata Barat," tandasnya.