Bagikan:

JAKARTA - Ukraina meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke Moskow pada Hari Selasa, meski pertahanan udara menghancurkan kedelapan pesawat tak berawak itu, kata Rusia, dengan perang yang telah berlangsung selama 15 bulan itu tersebut kini sudah mencapai ibu kota.

Serangan drone jauh di dalam Rusia telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir menjelang serangan balasan Ukraina, dengan serangan pada pipa minyak dan bahkan Kremlin awal bulan ini yang dituding Moskow dilakukan oleh Ukraina.

Puing-puing pesawat tak berawak menghantam beberapa daerah paling bergengsi di Moskow, termasuk Leninsky Prospekt, sebuah jalan besar yang dibangun di era Josef Stalin, dan daerah Moskow barat tempat para elite Rusia - termasuk Presiden Vladimir Putin - bertempat tinggal.

Penduduk di Moskow barat daya mengatakan, mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 GMT, diikuti dengan bau bensin. Beberapa memfilmkan drone yang ditembak jatuh dan kepulan asap membubung di atas cakrawala Moskow.

Presiden Putin diberi pengarahan pagi hari mengenai serangan pesawat tak berawak, kata Kremlin, menambahkan bahwa pertahanan udara dan militer Rusia telah bekerja dengan baik, sehingga tidak ada ancaman bagi penduduk Moskow.

"Jelas bahwa ini adalah serangan rezim Kyiv," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, melansir Reuters 30 Mei.

"Dan ini harus benar-benar dipahami dengan jelas," tegasnya.

Peskov menambahkan, Presiden Rusia saat ini tidak memiliki rencana untuk menyampaikan pidato khusus kepada rakyat Rusia, seraya menambahkan Presiden Putin tetap bekerja di Kremlin.

Sementara itu, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan dua orang terluka, salah satunya dirawat di rumah sakit, dalam serangan dini hari itu. Bandara Moskow tetap buka. Tidak ada kematian yang dilaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, teknologi kontra-drone elektronik digunakan untuk mengalihkan tiga drone Ukraina, sementara lima lainnya ditembak jatuh, termasuk oleh sistem rudal Pantsir yang membantu mempertahankan Moskow.

Terpisah, seorang pembantu Presiden Volodymyr Zelensky menyangkal Kyiv terlibat langsung dalam serangan Moskow, tetapi memperkirakan lebih banyak lagi serangan yang akan datang.

"Tentu saja kami senang menyaksikan dan memperkirakan peningkatan jumlah serangan. Tapi tentu saja, kami tidak ada hubungannya secara langsung dengan ini," sebut Mykhailo Podolyak.

Sebelumnya, Kyiv membantah berada di balik serangan pesawat tak berawak di Kremlin awal bulan ini, meskipun The New York Times melaporkan bahwa intelijen AS yakin Ukraina bertanggung jawab.

Sementara itu, anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein dari kubu Rusia Bersatu yang berkuasa mengatakan, serangan terhadap Moskow kemungkinan akan meningkat.

"Sabotase dan serangan teroris Ukraina akan meningkat. Penting untuk secara radikal memperkuat langkah-langkah pertahanan dan keamanan, terutama dalam hal melawan drone. Ini termasuk akhirnya mengesahkan undang-undang yang diperlukan," jelas Khinshtein.