JAKARTA - Amerika Serikat menegaskan pihaknya tidak mendukung serangan di dalam wilayah Rusia, sebaliknya, fokus untuk mendukung Ukraina merebut kembali wilayahnya, seraya mengumpulkan informasi mengenai laporan-laporan serangan pesawat tak berawak di Moskow.
"Kami telah melihat berita tersebut dan masih mengumpulkan informasi mengenai apa yang terjadi. Secara umum, kami tidak mendukung serangan di dalam wilayah Rusia," kata seorang juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 31 Mei.
Lebih lanjut, juru bicara tersebut mengatakan Washington "fokus untuk menyediakan Ukraina dengan peralatan dan pelatihan yang mereka butuhkan, guna merebut kembali wilayah kedaulatan mereka sendiri," seraya menunjuk pada serangan Rusia di Kyiv, yang telah dihantam oleh pesawat tak berawak atau rudal sebanyak 17 kali pada bulan Mei.
Diberitakan sebelumnya, delapan drone menyasar wilayah Moskow dan sekitarnya yang memiliki populasi lebih dari 21 jiwa pada Selasa dini hari kata otoritas Rusia, namun semuanya berhasil ditembak jatuh dan atau dialihkan dengan jammer khusus.
Serangan itu menargetkan area-area di mana Presiden Vladimir Putin dan para elite Rusia lainnya memiliki tempat tinggal. Dua orang terluka dalam insiden tersebut, menurut Wali Kota Moskow.
Presiden Putin menyebut serangan itu sebagai respons teroris, yang terjadi setelah Rusia menyerang markas intelijen militer Ukraina beberapa hari lalu.
Ukraina, lanjut Presiden Putin, telah memilih jalan untuk mencoba "mengintimidasi Rusia, warga Rusia dan menyerang bangunan tempat tinggal".
"Ini jelas merupakan tanda aktivitas teroris," katanya.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan serangan pesawat tak berawak pada Hari Selasa terhadap Moskow, merupakan upaya Kyiv untuk membalas serangan efektif yang dilakukan Rusia terhadap salah satu fasilitas penting, pusat pengambilan keputusan di Ukraina pada Hari Minggu.
"Jelas bahwa apa yang kita lihat adalah reaksi rezim Kyiv terhadap serangan kami yang sangat efektif terhadap salah satu pusat pengambilan keputusan. Serangan itu terjadi pada Hari Minggu," ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir TASS.
BACA JUGA:
Terpisah, seorang pembantu Presiden Ukraina menyangkal Kyiv terlibat langsung dalam serangan Moskow, tetapi mengatakan Ukraina menikmati menyaksikan serangan yang terjadi dan memperkirakan akan lebih banyak lagi serangan.
"Tentu saja kami senang menyaksikan dan memperkirakan peningkatan jumlah serangan. Tapi, tentu saja kami tidak ada hubungannya secara langsung dengan ini," jelas Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.