Bagikan:

JAKARTA - Tewasnya 21 tentara Israel di Khan Younis pada Hari Senin, membuat dua menteri di Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tegas menyatakan perang harus dilanjutkan untuk mencapai tujuannya untuk melenyapkan kelompok militan Hamas.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Hari Selasa mengatakan ini adalah "pagi yang sulit dan menyakitkan" setelah militer mengumumkan 21 tentara tewas dalam insiden di Jalur Gaza selatan kemarin.

Para prajurit tersebut tewas ketika dua bangunan runtuh akibat ledakan besar dan sebuah tank tampaknya terkena RPG.

"Hati kami bersama keluarga tercinta di masa tersulit mereka," tulis Menhan Gallant, melansir The Times of Israel 23 Januari.

"Ini adalah perang yang akan menentukan masa depan Israel selama beberapa dekade mendatang. Tewasnya tentara memaksa kita untuk mencapai tujuan pertempuran tersebut," lanjut Menhan Gallant.

Sementara itu, politis sayap kanan sekaligus Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-gvir mengatakan, tewasnya para tentara itu menjadikan lebih jelas bahwa Israel tidak boleh menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza.

"Kita harus terus menundukkan, menghancurkan dan membantai musuh Nazi di Gaza, dengan sekuat tenaga," ujarnya.

"Darah ratusan putra terbaik kita tidak ditumpahkan sia-sia," lanjutnya.

"Saya berharap kita bisa menjadi layak bagi mereka dan memenuhi keinginan mereka, yang tertulis dalam darah, menghancurkan dan melenyapkan Hamas serta mengembalikan semua sandera. Semoga ingatan mereka diberkati," tegasnya.