JAKARTA - Lebih dari 27.500 warga Palestina tewas akibat konflik di Gaza, dengan sedikitnya 107 orang tewas dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan wilayah tersebut mengonfirmasi pada Hari Selasa, saat perang Hamas-Israel memasuki hari ke-124.
Lebih dari 140 orang lainnya terluka selama periode ini, pihak berwenang menambahkan, sehingga total korban jiwa sejak 7 Oktober menjadi sedikitnya 27.585 orang tewas dan 66.978 orang luka-luka.
Pernyataan kementerian mencatat, dalam 24 jam terakhir tentara Israel melakukan 12 pembantaian di Jalur Gaza yang menewaskan 107 orang dan melukai 143 lainnya.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," jelas pihak kementerian, dilansir dari Daily Sabah 7 Februari.
Serangan Israel selama beberapa minggu terakhir berfokus pada wilayah Khan Younis, sebuah kota yang terletak di selatan Jalur Gaza.
Israel menuduh pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas berlindung di jaringan terowongan bawah tanah di sana, dengan membawa para sandera yang ditangkap saat penyerbuan 7 Oktober.
Sebelumnya pada Hari Senin, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan, tentaranya akan maju lebih jauh ke Kota Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir.
Rafah, tempat tinggal sekitar 200.000 orang sebelum perang, saat ini dipenuhi oleh lebih dari 1 juta warga Palestina, yang melarikan diri dari pertempuran dari wilayah lain di Jalur Gaza.
BACA JUGA:
Sementara itu, Mesir, yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, tegas menentang serangan Israel di wilayah perbatasan.
Kairo khawatir operasi militer Israel di Rafah dapat menyebabkan serbuan warga Palestina yang putus asa melarikan diri ke semenanjung Sinai, Mesir, kondisi yang sama sekali tidak dapat diterima oleh Mesir.