Bagikan:

MEDAN  - Wali Kota Medan Bobby Nasution menilai penampilan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang juga adik iparnya itu, saat debat cawapres sebagai hal wajar.

Usai meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Medan, Sumatera Utara, Senin, Bobby mengatakan hal itu untuk menanggapi opini soal Gibran yang dianggap tidak memiliki etika saat debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu (21/1) malam.

"Giliran kami (Gibran) bertanya, dibilang enggak (punya) etika, enggak sopan. Giliran kami diserang, kami diam-diam saja," kata Bobby dilansir ANTARA, Senin, 22 Januari.

Menurut dia, dalam debat capres-cawapres, semua hal bisa terjadi.

Bobby mengatakan tujuan debat ialah ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat pemilih untuk menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan visi dan misi, serta bagaimana mengatasi persoalan bangsa sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Dibilang, ya, namanya debat. Kalau mau santai-santai, namanya silaturahim," kata Bobby.

 Sementara itu, Pakar gestur dan mikro ekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari menyampaikan Gibran Rakabuming Raka kerap menampilkan gestur dan ekspresi "menyerang" saat debat keempat.

"Dari (cawapres nomor urut) 2 kali ini berbeda dengan tampilan sebelumnya, yang sudah mendapatkan sentimen positif dari masyarakat. Kali ini justru menampilkan ekspresi-ekspresi menyerang yang tidak perlu," kata Monica.

Monica menyebut Gibran beberapa kali menyentil cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.

Sentilan Gibran ialah menyindir Muhaimin membaca catatan saat debat. Bahkan, putra sulung Presiden Joko Widodo itu memperagakan gerakan pantomim saat menganggap tidak menemukan jawaban dari cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Menurut Monica, sikap Gibran itu justru menimbulkan kesan dan sentimen negatif, bahkan menghilangkan citra santun yang selama ini melekat di sosok wali kota Surakarta itu.