Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan titik panas dari 21 titik sejak Jumat, 19 Januari menjadi 13 titik pada Sabtu, Januari, setelah dilakukan penanganan dan adanya hujan.

"Sebanyak 13 titik panas ini terpantau sepanjang Sabtu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida, dikutip dari Antara, Minggu, 21 Januari.

Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

Ia mengatakan saat ini memang masuk musim hujan, namun masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari yang bisa menyebabkan daun dan ranting di hutan maupun lahan yang mengering, sehingga mudah terbakar.

Meski jumlah titik panas mengalami penurunan, namun ia tetap mengimbau semua pihak untuk selalu waspada dan sama-sama mencegah agar tidak terjadi penambahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan.

Sehari sebelumnya yang terdeteksi 21 titik panas, semuanya berada di Kabupaten Kutai Timur yang tersebar pada beberapa kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara (2), Bengalon (16), Kaliorang (1), dan Kecamatan Kaubun (2), semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

"Sedangkan 13 titik yang terdeteksi kemarin tersebar pada dua kabupaten yakni di Kutai Timur terpantau 11 titik dan sisanya yang satu titik di Kutai Kartanegara," ujarnya.

Rinciannya untuk di Kutai Kartanegara berada di Kecamatan Muara Badak dan 11 titik di Kutai Timur tersebar pada empat kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara (2) , Bengalon (7), Muara Wahau (1), dan Rantau Pulung (2), semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

"Saya kembali mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk membantu mencegah karhutla, karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar," katanya.